Jakarta (ANTARA) -
Lembaga riset Veracity menyampaikan berdasarkan temuan Diskusi Kelompok Terfokus/Focus Group Discussion (FGD), ketegasan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjadi faktor utama keunggulannya dalam elektabilitas.
Adapun dalam hasil survei terbaru Veracity yang berjudul "Mungkinkah Pilpres Indonesia Satu Putaran?" menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat ini memimpin dengan elektabilitas sebesar 44 persen.
"Masyarakat berharap dengan ketegasan dan posisi independen dari keterikatan partai, Prabowo dapat bertindak lebih tegas terhadap mafia, koruptor, dan penimbun," kata Direktur Veracity Muhammad Akram dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Mahfud yakini hasil survei terkini akan meleset
Baca juga: Survei LKSP: Anies-Prabowo bersaing ketat diperkirakan dua putaran
Baca juga: Mahfud yakini hasil survei terkini akan meleset
Baca juga: Survei LKSP: Anies-Prabowo bersaing ketat diperkirakan dua putaran
Kendati demikian, Akram mengatakan angka elektabilitas Prabowo-Gibran tersebut menandakan peluang signifikan untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dalam satu putaran masih berat.
Sementara itu, survei mencatat pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengikuti di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 27 persen, yang diikuti oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (GaMa) di posisi ketiga dengan elektabilitas 20 persen.
Survei juga menunjukkan calon presiden (capres) yang paling tidak ingin dipilih. Tingkat penolakan terhadap Anies Baswedan tertinggi di angka 18 persen, sedangkan penolakan terhadap Ganjar Pranowo sebesar 13 persen dan terhadap Prabowo Subianto 6 persen.
Sementara sisanya mengatakan tidak tahu atau terbuka untuk capres mana saja.
Ia menyebutkan sejumlah kecil responden, yakni sebesar 3 persen mengungkapkan ketidaktahuan mereka terhadap pilihan kandidat yang akan dipilih atau meningkat 2 poin persentase dari survei sebelumnya. Sebanyak 2 persen responden masih belum memutuskan.
Efek Jokowi alias Jokowi's effect juga tertangkap di survei tersebut, di mana 19 persen responden menyatakan pasti akan mengikuti arahan atau pilihan politik Presiden Joko Widodo. Dari 19 persen responden tersebut, 85 persen sudah condong memilih pasangan Prabowo-Gibran, sementara 11 persen masih mendukung Ganjar-Mahfud, dan 3 persen mendukung pasangan Anies-Muhaimin.
Angka 19 persen itu setara dengan 38 juta pemilih di Indonesia. Dari jumlah itu, masih ada sekitar 5,7 juta orang yang belum memilih Prabowo.
"Mungkin mereka belum tahu bahwa Pak Jokowi mendukung Prabowo-Gibran. Ini tentu potensi yang masih bisa dimaksimalkan,” ucap dia.
Survei dilakukan dengan metode sampel bertingkat acak (multistage random sampling) dari sebanyak 1.600 responden dengan margin kesalahan +/-2,5 persen. Sampel mencakup kota-kota di area urban dan rural di 34 provinsi.
Veracity juga menerapkan prosedur back-checking 100 persen menggunakan fasilitas CATI (Computer Assisted Telephone Interview) Fieldwork untuk survei tersebut, yang dilaksanakan dengan cermat pada 7-20 Januari 2024.
Untuk memperkaya data, dilakukan serangkaian FGD secara luring pada 18-29 Januari 2024. Sebanyak delapan FGD dijalankan menjangkau responden acak dari kelas sosial menengah ke bawah (B hingga E) di area urban Bandung, Semarang, dan Surabaya, dengan rentang usia 20-55 tahun. Setiap FGD terdiri delapan peserta aktif per grup.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2024