KPU Bali hadirkan TPS dengan semua petugas perempuan

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Arsip foto - Petugas KPPS menyiapkan bilik suara di TPS 17, Banjar Kertasari, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, Rabu (9/12/2020). Petugas KPPS di TPS yang semuanya diisi oleh perempuan itu sebagai simbol perempuan Bali mampu berpartisipasi dalam Pilkada serentak 2020. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj/pri.
Denpasar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum(KPU) Provinsi Bali menghadirkan tempat pemungutan suara(TPS) dengan semua petugasnya perempuan.

"TPS dengan menghadirkan semua petugas perempuan, mulai dari KPPS, pengawas TPS, petugas ketertiban dan para saksi merupakan program baru yang diterapkan untuk se-Bali pada Pemilu 2024 kali ini," kata Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di Denpasar, Kamis.

"Sedangkan kalau di Kota Denpasar sudah sering, dan termasuk saat pilkada pada 2020 lalu," ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli itu.

Meskipun di TPS tersebut, para petugasnya perempuan, tetapi untuk pemilihnya masih sama dengan TPS pada umumnya, ada pemilih laki-laki dan pemilih perempuan

Dia mengatakan telah meminta setiap KPU kabupaten/kota dapat menghadirkan minimal satu tempat pemungutan suara dengan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), pengawas TPS hingga petugas ketertiban yang seluruhnya perempuan.

"Nama-nama petugas KPPS-nya (TPS perempuan-red) sudah masuk semua termasuk SK KPPS sudah masuk juga," kata

Selain itu, kata Lidartawan, para saksi peserta Pemilu 2024 di TPS tersebut juga sama-sama perempuan.

"Tinggal H-1 disuruh mengecek kesiapannya, atributnya. Nanti kita lihat mereka bisa bekerja dengan lebih baik sehingga saat Pilkada 2024 kalau bisa masing-masing satu kecamatan dengan TPS yang semua petugasnya perempuan," ucapnya.

Pada Pemilu 2024 ini, KPU Bali meminta untuk tiap kabupaten/kota ada satu percontohan TPS khusus perempuan tersebut dan kalau bisa lebih banyak tentu lebih bagus.

Lidartawan mengatakan tujuan TPS dengan penyelenggara perempuan itu untuk mendorong partisipasi kaum hawa di Provinsi Bali.

"Selama ini ada pandangan bahwa mengurus politik itu kotor. Mudah-mudahan dengan diberikan kesempatan, maka kaum perempuan mulai berubah pikirannya dan mau terjun ke dunia politik. Selain itu bisa menilai bahwa berpolitik itu tidak susah-susah amat," ucapnya.

Terkait pakaian yang akan digunakan petugas KPPS di TPS perempuan saat 14 Februari mendatang, Lidartawan mengatakan tetap sama dengan petugas KPPS lainnya yang akan menggunakan pakaian adat Bali.
Baca juga: Sembilan TPS di Bali diisi petugas perempuan KPPS
Baca juga: Menteri PPPA: Peran petugas TPS perempuan, wujud kesetaraan gender

 
Pewarta:
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
15 ribu petugas KPPS di Papua Barat Daya terlindungi BPJS Kesehatan Sebelumnya

15 ribu petugas KPPS di Papua Barat Daya terlindungi BPJS Kesehatan

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS