Jayapura (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Steve Dumbon mengaku kuatir proses pendistribusian logistik pemilu yang mulai dilakukan pada 9 Februari 2024 ke sembilan kabupaten/kota terkendala cuaca buruk.
"Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini sudah masuk ke musim penghujan sehingga itu akan menjadi kendala kami dalam distribusi logistik pemilu," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Dumbon, selain itu pihaknya juga merasa kuatir jika saat pencoblosan pada 14 Februari 2024 terjadi hujan sehingga warga yang datang ke tempat pemungutan suara (tps) menjadi sangat berkurang.
"Ini menjadi kekuatiran kami yang paling utama jika sisi keamanan kami pikir TNI dan Polri sudah memetakan wilayah yang menjadi atensi sehingga semua proses demokrasi di Papua berjalan aman," ujarnya.
Dia menjelaskan hingga kini persiapan menjelang pemilu 2024 di daerah itu sudah mencapai 99,9 persen terutama kesiapan logistik dan tenaga pelaksana termasuk kelompok penyelenggara pemungutan suara (kpps).
"Secara keseluruhan logistik pemilu semua sudah siap gudang tinggal didistribusikan ke semua tempat pemungutan suara (tps)," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap semua anggota kpps yang telah direkrut dapat bekerja dengan baik sehingga penyelenggaraan pemilu di Papua dapat berjalan netral, sukses dan lancar.
"Jangan mudah terpengaruh dengan kepentingan individu atau kelompok tertentu tetapi bekerja seusai dengan yang telah diatur sehingga pesta demokrasi di Papua berjalan aman," ujarnya.
Baca juga: Polres Mimika: 200 personil kawal distribusi logistik wilayah rawan
Baca juga: KPU Raja Ampat: Distribusi logistik ke daerah terjauh pada H-5
"Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini sudah masuk ke musim penghujan sehingga itu akan menjadi kendala kami dalam distribusi logistik pemilu," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Dumbon, selain itu pihaknya juga merasa kuatir jika saat pencoblosan pada 14 Februari 2024 terjadi hujan sehingga warga yang datang ke tempat pemungutan suara (tps) menjadi sangat berkurang.
"Ini menjadi kekuatiran kami yang paling utama jika sisi keamanan kami pikir TNI dan Polri sudah memetakan wilayah yang menjadi atensi sehingga semua proses demokrasi di Papua berjalan aman," ujarnya.
Dia menjelaskan hingga kini persiapan menjelang pemilu 2024 di daerah itu sudah mencapai 99,9 persen terutama kesiapan logistik dan tenaga pelaksana termasuk kelompok penyelenggara pemungutan suara (kpps).
"Secara keseluruhan logistik pemilu semua sudah siap gudang tinggal didistribusikan ke semua tempat pemungutan suara (tps)," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap semua anggota kpps yang telah direkrut dapat bekerja dengan baik sehingga penyelenggaraan pemilu di Papua dapat berjalan netral, sukses dan lancar.
"Jangan mudah terpengaruh dengan kepentingan individu atau kelompok tertentu tetapi bekerja seusai dengan yang telah diatur sehingga pesta demokrasi di Papua berjalan aman," ujarnya.
Baca juga: Polres Mimika: 200 personil kawal distribusi logistik wilayah rawan
Baca juga: KPU Raja Ampat: Distribusi logistik ke daerah terjauh pada H-5
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024