Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen meminta pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani di Pulau Jawa jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
"Jika terpilih, kami berharap Bapak Prabowo dan Gibran mau memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, perbaikan pengairan mulai dari pengerukan embung sampai revitalisasi saluran pengairan sampai di sawah," kata Soemitro Samadikoen dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hal tersebut sangat diperlukan para petani demi menciptakan hasil tani yang berkualitas.
Soemitro mengakui tidak semua wilayah mendapatkan fasilitas pupuk bersubsidi. Petani harus membeli pupuk sehingga biaya modal bercocok tanam pun membesar.
Belum lagi, lanjut dia, petani juga harus mendapatkan modal guna mengembangkan usaha ataupun produksi perkebunan tebunya.
Oleh karena itu, petani tebu berharap adanya kredit dari perbankan dengan bunga superringan, mulai kredit budi daya tanam hingga kredit pengamanan gula pada saat panen.
Baca juga: Petani tebu Sumut dukung Prabowo-Gibran demi pembenahan pertanian
Baca juga: Hoaks! Prabowo-Gibran didiskualifikasi pada awal Februari
Ia menilai Prabowo-Gibran sebagai sosok yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut.
Hal tersebut karena Prabowo pernah menjadi Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Latar belakang itu yang membuat Prabowo memiliki pengetahuan untuk mengembangkan potensi tani di Indonesia.
Selain itu, petani juga menganggap sosok Prabowo sebagai figur yang mau mendengarkan masalah warga.
"Petani merasa lebih dekat secara emosional kepada Pak Prabowo dan mas Gibran karena lama bersama petani dan paham akan masalah pertanian," ujar Ketua APTRI Jawa Timur Suigsan.
Karena hal tersebut, dia berharap kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI bisa menjadi kemenangan bagi petani tebu di Pulau Jawa.
"Jika terpilih, kami berharap Bapak Prabowo dan Gibran mau memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, perbaikan pengairan mulai dari pengerukan embung sampai revitalisasi saluran pengairan sampai di sawah," kata Soemitro Samadikoen dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hal tersebut sangat diperlukan para petani demi menciptakan hasil tani yang berkualitas.
Soemitro mengakui tidak semua wilayah mendapatkan fasilitas pupuk bersubsidi. Petani harus membeli pupuk sehingga biaya modal bercocok tanam pun membesar.
Belum lagi, lanjut dia, petani juga harus mendapatkan modal guna mengembangkan usaha ataupun produksi perkebunan tebunya.
Oleh karena itu, petani tebu berharap adanya kredit dari perbankan dengan bunga superringan, mulai kredit budi daya tanam hingga kredit pengamanan gula pada saat panen.
Baca juga: Petani tebu Sumut dukung Prabowo-Gibran demi pembenahan pertanian
Baca juga: Hoaks! Prabowo-Gibran didiskualifikasi pada awal Februari
Ia menilai Prabowo-Gibran sebagai sosok yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut.
Hal tersebut karena Prabowo pernah menjadi Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Latar belakang itu yang membuat Prabowo memiliki pengetahuan untuk mengembangkan potensi tani di Indonesia.
Selain itu, petani juga menganggap sosok Prabowo sebagai figur yang mau mendengarkan masalah warga.
"Petani merasa lebih dekat secara emosional kepada Pak Prabowo dan mas Gibran karena lama bersama petani dan paham akan masalah pertanian," ujar Ketua APTRI Jawa Timur Suigsan.
Karena hal tersebut, dia berharap kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI bisa menjadi kemenangan bagi petani tebu di Pulau Jawa.
Berdasarkan data KPU RI, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Pewarta: Walda Marison
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024