Jakarta (ANTARA) - Masyarakat yang berada di Balai Sidang Jakarta sebagai lokasi debat kelima Pilpres 2024, memanfaatkan mobil "pojok pengawasan" milik Bawaslu untuk menonton debat pada Minggu (4/2).
Sekitar 50 meter dari pintu utama Balai Sidang Jakarta, Jakarta, belasan warga duduk bersama, sambil menikmati tayangan debat yang disiarkan sebuah televisi berukuran sekira 30 inci dari dalam mobil van berwarna putih.
Baca juga: Gerakan AMIN Muda gelar nonton bareng debat di 105 titik se Indonesia
Pejabat Fungsional Biro Fasilitas Pengawasan Pemilu Bawaslu, R Alif Sudewo, membenarkan penonton yang menggunakan Mobil "Pojok Pengawasan" untuk melihat debat tidak boleh menghina peserta Pemilu.
"Bawaslu di sini jemput bola, jadi masyarakat juga tahu tugas dan fungsi Bawaslu. Apa yang tidak boleh saat pemilu, apa saja yang masuk pelanggaran. Hina paslon lain itu termasuk pelanggaran, jadi kami beri tahu," jelas dia.
Baca juga: Sukarelawan AMIN "nonton" bareng debat capres untuk kuatkan soliditas
Alih-alih menonton sendiri lewat ponsel, beberapa orang beratribut pendukung pasangan calon Pilpres 2024, memilih ikut bergabung di kawasan nonton bareng itu.
Uniknya, saat ada yang "gemas" dengan salah satu paslon di acara debat, penonton itu akan diberitahu untuk menahan diri. Kondusivitas harus diutamakan di lokasi tersebut.
Baca juga: Puluhan warga Tangsel nobar debat capres bersama TPN Ganjar-Mahfud
Menurut dia, ini kali pertama Bawaslu mengerahkan Mobil Pojok Pengawasan ke lokasi debat karena jumlahnya masih terbatas. Masing-masing ada di Bawaslu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. "Sebentar lagi juga akan ada di Jawa Tengah," kata dia.
Tidak hanya membuka layanan nonton bareng, Mobil Pojok Pengawasan juga menyediakan sejumlah buku bertema Pemilu, yang disusun layaknya etalase perpustakaan.
Baca juga: Prasetyo: Debat harusnya soal visi-misi, bukan saling serang
"Kalau belum jelas, di sini (mobil pojok pengawasan) masyarakat juga bisa bertanya langsung soal pelanggaran pemilu ke Bawaslu. Apalagi sudah sebentar lagi hari pemilihan. Boleh saja," kata dia.
Sekitar 50 meter dari pintu utama Balai Sidang Jakarta, Jakarta, belasan warga duduk bersama, sambil menikmati tayangan debat yang disiarkan sebuah televisi berukuran sekira 30 inci dari dalam mobil van berwarna putih.
Baca juga: Gerakan AMIN Muda gelar nonton bareng debat di 105 titik se Indonesia
Pejabat Fungsional Biro Fasilitas Pengawasan Pemilu Bawaslu, R Alif Sudewo, membenarkan penonton yang menggunakan Mobil "Pojok Pengawasan" untuk melihat debat tidak boleh menghina peserta Pemilu.
"Bawaslu di sini jemput bola, jadi masyarakat juga tahu tugas dan fungsi Bawaslu. Apa yang tidak boleh saat pemilu, apa saja yang masuk pelanggaran. Hina paslon lain itu termasuk pelanggaran, jadi kami beri tahu," jelas dia.
Baca juga: Sukarelawan AMIN "nonton" bareng debat capres untuk kuatkan soliditas
Alih-alih menonton sendiri lewat ponsel, beberapa orang beratribut pendukung pasangan calon Pilpres 2024, memilih ikut bergabung di kawasan nonton bareng itu.
Uniknya, saat ada yang "gemas" dengan salah satu paslon di acara debat, penonton itu akan diberitahu untuk menahan diri. Kondusivitas harus diutamakan di lokasi tersebut.
Baca juga: Puluhan warga Tangsel nobar debat capres bersama TPN Ganjar-Mahfud
Menurut dia, ini kali pertama Bawaslu mengerahkan Mobil Pojok Pengawasan ke lokasi debat karena jumlahnya masih terbatas. Masing-masing ada di Bawaslu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. "Sebentar lagi juga akan ada di Jawa Tengah," kata dia.
Tidak hanya membuka layanan nonton bareng, Mobil Pojok Pengawasan juga menyediakan sejumlah buku bertema Pemilu, yang disusun layaknya etalase perpustakaan.
Baca juga: Prasetyo: Debat harusnya soal visi-misi, bukan saling serang
"Kalau belum jelas, di sini (mobil pojok pengawasan) masyarakat juga bisa bertanya langsung soal pelanggaran pemilu ke Bawaslu. Apalagi sudah sebentar lagi hari pemilihan. Boleh saja," kata dia.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024