Pesisir Barat (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung melibatkan aparat keamanan dalam mendistribusikan logistik pemilu ke tempat pemungutan suara (tps) atau desa terdepan, terluar, tertinggal (3T) di daerah itu.
"Yang jelas untuk distribusi nya kita pakai e-katalog, dengan pihak ke tiga selaku penyedia jasa angkutan sesuai regulasi, dan tentunya TNI-Polri juga kita koordinasi terkait pengaman distribusi hingga hari pemungutan suara," kata ketua KPU Pesisir Barat, Marlini, di Krui, Sabtu.
Ia menjelaskan, distribusi logistik lebih awal ke wilayah-wilayah terpencil karena jarak tempuh dan medan dilalui sangat sulit, sehingga di butuhkan waktu lebih panjang.
Karena rata-rata tps terpencil dan tersulit berada di pegunungan, yang mana pendistribusian nya hanya bisa menggunakan alat transportasi gerobak sapi atau kerbau karena jalur tidak memadai dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Ia mengemukakan, pihaknya dan TNI/Polri serta pemerintah daerah (pemda) setempat berkolaborasi dalam pendistribusian kebutuhan pemilu di tps.
Menurut data KPU, terdapat 17 tps yang berada di empat desa di Kecamatan Bengkunat yang sulit dijangkau sehingga dibutuhkan tenaga ekstra dalam pendistribusian nya.
"Di wilayah Kecamatan Bengkunat terdapat empat desa yang secara geografis sulit dijangkau. Empat desa itu yakni desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading," katanya.
Ia mengakui, pengiriman logistik ke wilayah itu menggunakan gerobak sapi atau alat transportasi tradisional yang ditarik dengan hewan ternak sapi atau kerbau karena beberapa tps juga lokasinya sulit dijangkau.
Ia menambahkan, pendistribusian logistik ke tps reguler lainnya juga tetap melibatkan aparat keamanan, dan logistik pemilu sehari sebelum pemungutan suara sudah harus berada di masing-masing tps.
Ia menginstruksikan panitia pemilihan kecamatan (ppk), panitia pemungutan suara (pps) di wilayah masing-masing harus memastikan semua kebutuhan tps lengkap.
Baca juga: KPU Sumut gandeng TNI-Polri distribusi logistik ke wilayah 3T
Baca juga: KPU Batam jadwalkan distribusikan logistik ke wilayah 3T selama 2 hari
"Yang jelas untuk distribusi nya kita pakai e-katalog, dengan pihak ke tiga selaku penyedia jasa angkutan sesuai regulasi, dan tentunya TNI-Polri juga kita koordinasi terkait pengaman distribusi hingga hari pemungutan suara," kata ketua KPU Pesisir Barat, Marlini, di Krui, Sabtu.
Ia menjelaskan, distribusi logistik lebih awal ke wilayah-wilayah terpencil karena jarak tempuh dan medan dilalui sangat sulit, sehingga di butuhkan waktu lebih panjang.
Karena rata-rata tps terpencil dan tersulit berada di pegunungan, yang mana pendistribusian nya hanya bisa menggunakan alat transportasi gerobak sapi atau kerbau karena jalur tidak memadai dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Ia mengemukakan, pihaknya dan TNI/Polri serta pemerintah daerah (pemda) setempat berkolaborasi dalam pendistribusian kebutuhan pemilu di tps.
Menurut data KPU, terdapat 17 tps yang berada di empat desa di Kecamatan Bengkunat yang sulit dijangkau sehingga dibutuhkan tenaga ekstra dalam pendistribusian nya.
"Di wilayah Kecamatan Bengkunat terdapat empat desa yang secara geografis sulit dijangkau. Empat desa itu yakni desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading," katanya.
Ia mengakui, pengiriman logistik ke wilayah itu menggunakan gerobak sapi atau alat transportasi tradisional yang ditarik dengan hewan ternak sapi atau kerbau karena beberapa tps juga lokasinya sulit dijangkau.
Ia menambahkan, pendistribusian logistik ke tps reguler lainnya juga tetap melibatkan aparat keamanan, dan logistik pemilu sehari sebelum pemungutan suara sudah harus berada di masing-masing tps.
Ia menginstruksikan panitia pemilihan kecamatan (ppk), panitia pemungutan suara (pps) di wilayah masing-masing harus memastikan semua kebutuhan tps lengkap.
Baca juga: KPU Sumut gandeng TNI-Polri distribusi logistik ke wilayah 3T
Baca juga: KPU Batam jadwalkan distribusikan logistik ke wilayah 3T selama 2 hari
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024