Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) di Nairobi, Kenya, merangkap Republik Uganda, Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, dan Perwakilan Tetap untuk UNEP dan UN-Habitat, mengatakan mereka menggunakan tiga metode untuk mendorong pemilihan umum 2024 berjalan damai.
"Jadi, kami selalu mengimbau melalui tiga metode," kata Dubes RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Hery menyebutkan ketiga metode tersebut antara lain yang pertama dengan memanfaatkan media sosial. Melalui media sosial, KBRI memberikan imbauan tentang pentingnya mengikuti pemilu, baik selama masa kampanye hingga pemungutan suara, dengan tetap mengikuti tata tertib yang ada.
Metode selanjutnya adalah dengan secara periodik mengadakan pertemuan dengan masyarakat.
Baca juga: KBRI Nairobi promosikan pencak silat Indonesia kepada siswa Kenya
"Di situ kita sampaikan juga kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan hak suaranya sesuai dengan pilihan masing-masing," katanya.
Sementara itu, metode yang ketiga, kata Dubes Hery, adalah dengan bekerja sama dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Nairobi.
"Jadi, PPLN punya program khusus, dan biasanya gandeng KBRI. Dalam hal ini menggandeng saya sebagai Dubes untuk membuka kegiatan itu. Dan dalam kesempatan itu saya selalu menekankan untuk menggunakan hak pilih," kata Dubes Hery.
Selain menekankan pentingnya menggunakan hak pilih, Dubes Hery juga mengajak para staf KBRI untuk tetap menjaga netralitas.
Baca juga: Dubes Hery: Selatan Global harus pastikan tata dunia yang lebih adil
Sementara itu, Dubes Hery menyebutkan bahwa dari empat negara yang termasuk di bawah wilayah kerjanya, terdapat total 194 warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Secara rinci, Hery menyebutkan 194 orang itu terdiri dari 83 DPT di Nairobi, Kenya; 57 di Republik Demokratik Kongo; 6 di Somalia; 27 di Mombasa, Kenya; dan 21 DPT di Uganda.
"Jadi, in total itu 194 DPT kita. DPT yang difasilitasi oleh KBRI Nairobi," kata Hery.
Baca juga: KBRI ajak pengusaha Indonesia tingkatkan perdagangan dengan Somalia
Baca juga: Indonesia-Kenya jajaki kerja sama pertanian, peternakan
"Jadi, kami selalu mengimbau melalui tiga metode," kata Dubes RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Hery menyebutkan ketiga metode tersebut antara lain yang pertama dengan memanfaatkan media sosial. Melalui media sosial, KBRI memberikan imbauan tentang pentingnya mengikuti pemilu, baik selama masa kampanye hingga pemungutan suara, dengan tetap mengikuti tata tertib yang ada.
Metode selanjutnya adalah dengan secara periodik mengadakan pertemuan dengan masyarakat.
Baca juga: KBRI Nairobi promosikan pencak silat Indonesia kepada siswa Kenya
"Di situ kita sampaikan juga kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan hak suaranya sesuai dengan pilihan masing-masing," katanya.
Sementara itu, metode yang ketiga, kata Dubes Hery, adalah dengan bekerja sama dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Nairobi.
"Jadi, PPLN punya program khusus, dan biasanya gandeng KBRI. Dalam hal ini menggandeng saya sebagai Dubes untuk membuka kegiatan itu. Dan dalam kesempatan itu saya selalu menekankan untuk menggunakan hak pilih," kata Dubes Hery.
Selain menekankan pentingnya menggunakan hak pilih, Dubes Hery juga mengajak para staf KBRI untuk tetap menjaga netralitas.
Baca juga: Dubes Hery: Selatan Global harus pastikan tata dunia yang lebih adil
Sementara itu, Dubes Hery menyebutkan bahwa dari empat negara yang termasuk di bawah wilayah kerjanya, terdapat total 194 warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Secara rinci, Hery menyebutkan 194 orang itu terdiri dari 83 DPT di Nairobi, Kenya; 57 di Republik Demokratik Kongo; 6 di Somalia; 27 di Mombasa, Kenya; dan 21 DPT di Uganda.
"Jadi, in total itu 194 DPT kita. DPT yang difasilitasi oleh KBRI Nairobi," kata Hery.
Baca juga: KBRI ajak pengusaha Indonesia tingkatkan perdagangan dengan Somalia
Baca juga: Indonesia-Kenya jajaki kerja sama pertanian, peternakan
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024