Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa program makan siang gratis tidak hanya dibutuhkan para siswa, melainkan juga para guru.
Hal itu diketahui dari proyek percontohan yang telah dilakukan tim calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju itu.
"Kita sudah coba pilot project di beberapa provinsi, kita coba, sudah dilaksanakan, berhasil. Tapi ada yang kita temukan, di beberapa daerah, ternyata tidak hanya anak-anak yang kurang gizi, guru-gurunya juga kurang gizi," kata Prabowo di hadapan simpatisannya di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam orasinya saat menghadiri acara diskusi "Industri Keuangan dan Pasar Modal dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan relawan Gerakan Ekonomi Nasional Prabowo-Gibran (GENDERANG).
Menurut Prabowo, masih ada guru di Indonesia yang memerlukan asupan gizi layak.
Baca juga: TKN: Program makan siang gratis bermanfaat untuk akademik anak
Ia mengatakan banyak guru di Tanah Air yang belum berpenghasilan layak. Ia juga mengaku mendapat laporan dari hasil proyek percontohan yang dilakukan bahwa guru juga perlu diberi makan siang secara gratis.
"Banyak guru-guru yang dapat penghasilan sungguh sangat rendah. Saya dapat laporan dari salah satu pilot project kita waktu dibagi makanan untuk anak-anak, ada gurunya yang melihat. Akhirnya enggak sampai hati, ya, tim masak itu menambahkan untuk guru-guru, ternyata guru-guru makannya lahap juga," ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan makan siang gratis merupakan salah satu program hasil terbaik cepat yang dia usung bersama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kita tidak mau hasil terbaik insyaallah, kita tidak mau hasil terbaik kapan-kapan. Rakyat kita membutuhkan hasil terbaik cepat," ucap dia.
Baca juga: Airlangga: Program Makan Siang Gratis bantu ibu rumah tangga
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menjelaskan program makan siang gratis diperkirakan membutuhkan dana sekitar 34 miliar dolar AS (Rp510 triliun dengan kurs Rp15 ribu per dolar AS) setiap tahunnya dan akan bertambah jika guru juga diikutsertakan dalam program tersebut.
"Jadi, saudara-saudara, makan siang tadi mungkin nilainya itu sekitar hitungan kita sampai sekarang 34 miliar dolar AS setiap tahun, tapi belum dihitung guru. Kalau dihitung guru, ya, naik nanti," katanya.
Kendati begitu, Prabowo yakin Indonesia mampu untuk membiayai program tersebut. "Ya ini nanti hitungan kita, tetapi kita hitung bahwa sebenarnya kemampuan ekonomi kita mampu," ucapnya.
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Prabowo sebut program makan siang gratis tingkatkan gizi anak
Baca juga: Prabowo bantah program gizinya bisnis menggiurkan
Baca juga: Anies sebut solusi "stunting" bukan hanya makan siang dan susu gratis
Hal itu diketahui dari proyek percontohan yang telah dilakukan tim calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju itu.
"Kita sudah coba pilot project di beberapa provinsi, kita coba, sudah dilaksanakan, berhasil. Tapi ada yang kita temukan, di beberapa daerah, ternyata tidak hanya anak-anak yang kurang gizi, guru-gurunya juga kurang gizi," kata Prabowo di hadapan simpatisannya di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam orasinya saat menghadiri acara diskusi "Industri Keuangan dan Pasar Modal dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan relawan Gerakan Ekonomi Nasional Prabowo-Gibran (GENDERANG).
Menurut Prabowo, masih ada guru di Indonesia yang memerlukan asupan gizi layak.
Baca juga: TKN: Program makan siang gratis bermanfaat untuk akademik anak
Ia mengatakan banyak guru di Tanah Air yang belum berpenghasilan layak. Ia juga mengaku mendapat laporan dari hasil proyek percontohan yang dilakukan bahwa guru juga perlu diberi makan siang secara gratis.
"Banyak guru-guru yang dapat penghasilan sungguh sangat rendah. Saya dapat laporan dari salah satu pilot project kita waktu dibagi makanan untuk anak-anak, ada gurunya yang melihat. Akhirnya enggak sampai hati, ya, tim masak itu menambahkan untuk guru-guru, ternyata guru-guru makannya lahap juga," ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan makan siang gratis merupakan salah satu program hasil terbaik cepat yang dia usung bersama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kita tidak mau hasil terbaik insyaallah, kita tidak mau hasil terbaik kapan-kapan. Rakyat kita membutuhkan hasil terbaik cepat," ucap dia.
Baca juga: Airlangga: Program Makan Siang Gratis bantu ibu rumah tangga
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menjelaskan program makan siang gratis diperkirakan membutuhkan dana sekitar 34 miliar dolar AS (Rp510 triliun dengan kurs Rp15 ribu per dolar AS) setiap tahunnya dan akan bertambah jika guru juga diikutsertakan dalam program tersebut.
"Jadi, saudara-saudara, makan siang tadi mungkin nilainya itu sekitar hitungan kita sampai sekarang 34 miliar dolar AS setiap tahun, tapi belum dihitung guru. Kalau dihitung guru, ya, naik nanti," katanya.
Kendati begitu, Prabowo yakin Indonesia mampu untuk membiayai program tersebut. "Ya ini nanti hitungan kita, tetapi kita hitung bahwa sebenarnya kemampuan ekonomi kita mampu," ucapnya.
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Prabowo sebut program makan siang gratis tingkatkan gizi anak
Baca juga: Prabowo bantah program gizinya bisnis menggiurkan
Baca juga: Anies sebut solusi "stunting" bukan hanya makan siang dan susu gratis
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024