Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan dirinya mendapat pesan dari mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim, untuk memberikan perhatian khusus kepada wilayah Indonesia Timur.
“Beliau berulang-ulang menyampaikan kepada saya: perhatikan Indonesia timur, perhatikan Indonesia timur. itu beliau sampaikan berulang-ulang. Rasa-rasanya saya sedang mendapatkan kuliah singkat dari seorang punggawa ekonomi yang punya pengalaman luar biasa di banyak bidang, saya senang sekali,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Hal itu disampaikan Ganjar usai bertamu ke rumah Emil Salim di Jakarta Selatan, Sabtu malam. Dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu, Ganjar menegaskan komitmennya untuk memperhatikan masukan Emil terkait komitmen mengatasi perubahan iklim, serta mengatasi berbagai persoalan pendidikan di tanah air, khususnya kesenjangan di Indonesia bagian timur.
Emil pun memberi wejangan khusus terkait merespon situasi dunia yang berubah dengan akses pendidikan yang baik, merata, dan berkeadilan
Ganjar mengungkapkan, mantan menteri dari era 1971-1993 yang kini berusia 93 tahun itu menyampaikan dengan sangat sistematis terkait pentingnya ancaman perubahan iklim seharusnya mendapatkan mendapatkan perhatian dari seluruh kandidat capres-cawapres.
“Tak hanya soal lingkungan, Pak Emil memaparkan terkait potensi bonus demografi, transisi energi, dan juga problem pangan. Mas, perencanaannya harus terbaik, dimitigasi sungguh-sungguh, karena ke depan kita akan menghadapi situasi yang memang tidak mudah. Itu pesan yang menurut saya penting sekali untuk dilakukan,” ujarnya.
Menurut Ganjar, Emil prihatin karena saat banyak pihak sudah mengetahui persoalan-persoalan global ini, namun tidak ada pemimpin yang tegas untuk mengambil keputusan.
“Sikap-sikap itu memang tidak pernah populer, misal kalau energi kita kotor, mengapa tidak segera bertindak? Kalau kemudian segera melakukan transisi energi, mengapa kita tidak menyiapkan sumber daya manusia dengan baik? Mestinya semua disiapkan agar bisa menjemput 2045 dengan baik?” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, Emil sangat gemas dengan situasi saat ini dan mengatakan semua orang harus bergerak cepat untuk mengatasi isu lingkungan di Indonesia.
“Dengan tangannya mengepal beliau sampaikan, ‘cepat, cepat, harus ada yang berani'. Ibaratnya ada kapal Titanic yang mau menabrak gunung es, kok kita masih nyanyi-nyanyi saja? Saya kira kita mampu mencerna artinya,” tuturnya.
Dalam pertemuan ini, Emil juga didampingi dua anaknya, Roosdinal Salim dan Mely Setiawan serta keluarga.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Ganjar dapat masukan dari Emil Salim soal berbagai isu lingkungan
Baca juga: Ganjar: Indonesia lebih baik jika generasi muda perhatikan pendidikan
Baca juga: Ganjar: Beda pilihan itu biasa, utamakan perdamaian
“Beliau berulang-ulang menyampaikan kepada saya: perhatikan Indonesia timur, perhatikan Indonesia timur. itu beliau sampaikan berulang-ulang. Rasa-rasanya saya sedang mendapatkan kuliah singkat dari seorang punggawa ekonomi yang punya pengalaman luar biasa di banyak bidang, saya senang sekali,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Hal itu disampaikan Ganjar usai bertamu ke rumah Emil Salim di Jakarta Selatan, Sabtu malam. Dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu, Ganjar menegaskan komitmennya untuk memperhatikan masukan Emil terkait komitmen mengatasi perubahan iklim, serta mengatasi berbagai persoalan pendidikan di tanah air, khususnya kesenjangan di Indonesia bagian timur.
Emil pun memberi wejangan khusus terkait merespon situasi dunia yang berubah dengan akses pendidikan yang baik, merata, dan berkeadilan
Ganjar mengungkapkan, mantan menteri dari era 1971-1993 yang kini berusia 93 tahun itu menyampaikan dengan sangat sistematis terkait pentingnya ancaman perubahan iklim seharusnya mendapatkan mendapatkan perhatian dari seluruh kandidat capres-cawapres.
“Tak hanya soal lingkungan, Pak Emil memaparkan terkait potensi bonus demografi, transisi energi, dan juga problem pangan. Mas, perencanaannya harus terbaik, dimitigasi sungguh-sungguh, karena ke depan kita akan menghadapi situasi yang memang tidak mudah. Itu pesan yang menurut saya penting sekali untuk dilakukan,” ujarnya.
Menurut Ganjar, Emil prihatin karena saat banyak pihak sudah mengetahui persoalan-persoalan global ini, namun tidak ada pemimpin yang tegas untuk mengambil keputusan.
“Sikap-sikap itu memang tidak pernah populer, misal kalau energi kita kotor, mengapa tidak segera bertindak? Kalau kemudian segera melakukan transisi energi, mengapa kita tidak menyiapkan sumber daya manusia dengan baik? Mestinya semua disiapkan agar bisa menjemput 2045 dengan baik?” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, Emil sangat gemas dengan situasi saat ini dan mengatakan semua orang harus bergerak cepat untuk mengatasi isu lingkungan di Indonesia.
“Dengan tangannya mengepal beliau sampaikan, ‘cepat, cepat, harus ada yang berani'. Ibaratnya ada kapal Titanic yang mau menabrak gunung es, kok kita masih nyanyi-nyanyi saja? Saya kira kita mampu mencerna artinya,” tuturnya.
Dalam pertemuan ini, Emil juga didampingi dua anaknya, Roosdinal Salim dan Mely Setiawan serta keluarga.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Ganjar dapat masukan dari Emil Salim soal berbagai isu lingkungan
Baca juga: Ganjar: Indonesia lebih baik jika generasi muda perhatikan pendidikan
Baca juga: Ganjar: Beda pilihan itu biasa, utamakan perdamaian
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024