yang paling rawan mungkin berkaitan dengan cuaca
Jakarta (ANTARA) - Komandan Kodim 0503 Jakarta Barat Letkol Inf ES. Putra Siregar menyebutkan cuaca menjadi faktor paling rawan saat hari pemilihan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari 2024, menyusul prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa bulan itu puncak musim hujan di Ibu Kota.
"Artinya saat ini yang paling rawan mungkin berkaitan dengan cuaca. Ini yang paling utama, kalau saya beri level," kata Putra saat ditemui di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis.
Putra menjelaskan, bahwa kerawanan cuaca yang dimaksud adalah ketika hujan turun pada hari pemilihan.
"Karena ketika pada pagi hari hujan, pertanyaannya apakah para pemilih mau hadir tempat waktu? Ini kan jadi masalah sebenarnya. Hal ini menjadi kerawanan paling penting," kata Putra.
Menurut Putra, jika dibandingkan dengan tingkat kerawanan kerusuhan, faktor cuaca lebih penting untuk diantisipasi.
Baca juga: Ratusan ribu KPPS Pemilu DKI diingatkan untuk kerja sesuai kode etik
"Alhamdulillah, berkaca dari 2019 dan sampai dengan kondisi saat ini, kita di Jakarta Barat, dibilang rawan karena rusuh itu tidak seperti yang lain. Dihadapkan dengan kemungkinan kerusuhan, sebenarnya lebih agak urgen menghadapi cuaca," kata Putra.
Lebih lanjut, Putra mengatakan bahwa potensi kerusuhan di Jakbar kecil.
"Yang kedua, terkait dengan kerusuhan massa, saya bisa memberikan gambaran, untuk Jakarta Barat sangat kecil kemungkinan tersebut," ujar Putra.
Hal tersebut berdasarkan pemetaan kerawanan yang dilakukan pihaknya bersama jajaran Pemerintah Kota Jakbar dan Polres Metro Jakbar, kecil kemungkinan terjadi kerusuhan.
"Karena sejauh ini, kita bersama seluruh pemangku kepentingan, sudah membuat peta kerawanan, prediksi beberapa kemungkinan ancaman dan beberapa kelompok-kelompok lainnya, sudah berkomunikasi. Insyaallah, Pemilu 2024 ini bisa berjalan lancar," kata Putra.
Baca juga: Pemilu damai, Kodim Jakbar minta para pemimpin terjun langsung
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Jakarta Barat mengimbau warga yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak golput meskipun ada kemungkinan terjadi hujan di hari pencoblosan Pemilu 2024.
"Pertama adalah kita memastikan (kehadiran warga di TPS) dengan sosialisasi kepada masyarakat, lewat RT, RW, kemudian lewat banyak badan-badan, misalnya ada FKDM," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat Endang Istianti.
Hingga saat ini, terdapat 1.946.535 warga terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jakarta Barat dengan total 7.169 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di delapan kecamatan dan 56 kelurahan.
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024