Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat menggandeng Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) untuk mengantisipasi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) "tumbang" atau sakit selama bertugas.
"Kami sudah bekerja sama dengan Forkopimko, terutama Suku Dinas Kesehatan di Jakarta Pusat," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat Efni Adniansyah di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Saat proses perekrutan, jajaran Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat telah berjaga di setiap kelurahan atau Sekretariat KPPS. Hal tersebut sebagaimana perintah Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma.
"Setiap kelurahan-kelurahan atau Sekretariat KPPS untuk melakukan tes kesehatan dan begitu juga Insyaallah pada hari H atau 14 Februari juga dapat 'support' (dukungan) dikomunikasikan atau diperintahkan oleh Pak Wali Kota Jakarta Pusat," ujar Efni.
Baca juga: KPU Jakpus utamakan usia dan kesehatan dalam perekrutan 21 ribu KPPS
Baca juga: KPU Jakpus utamakan usia dan kesehatan dalam perekrutan 21 ribu KPPS
Camat Mentang Suprayogi meminta seluruh petugas KPPS di Jakarta Pusat harus bisa mengatur waktu istirahat demi kelancaran Pemilu 2024 sampai akhir. Hal itu mengingat perlunya kondisi fisik yang kuat dan sehat saat pemungutan suara dimulai hingga pengisian berbagai berkas.
Suprayogi menjelaskan, petugas KPPS akan bertugas pada h-1 pemungutan suara, yaitu 13 Februari 2024 untuk menunggu kotak suara yang datang hingga tengah malam. Kemudian paginya petugas KPPS bertugas saat pemungutan suara dan istirahat di siang hari.
"Lalu mulai pengisian berbagai form dan diperkirakan kemungkinan paling cepat waktu Magrib. Tentu ini butuh kondisi fisik, jasmani dan rohani apalagi penghitungannya tidak selesai di Magrib," katanya.
Dia mewanti-wanti ketika TPS di sebelah sudah selesai, maka TPS lain jangan terpancing untuk buru-buru hingga akhirnya salah.
Baca juga: KPU Jakpus utamakan usia dan kesehatan dalam perekrutan 21 ribu KPPS
Dia mewanti-wanti ketika TPS di sebelah sudah selesai, maka TPS lain jangan terpancing untuk buru-buru hingga akhirnya salah.
Baca juga: KPU Jakpus utamakan usia dan kesehatan dalam perekrutan 21 ribu KPPS
Suprayogi menekankan bahwa pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan petugas KPPS harus memiliki kesepemahaman dan koordinasi yang bagus. "Sehingga dapat terhindar dari segala laporan buruk masyarakat, saksi partai ataupun peserta Pemilu 2024 lainnya," katanya.
KPU Jakarta Pusat melantik 21 ribu lebih petugas KPPS di Jakarta Pusat yang terselenggara di tiga ribu lebih TPS di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyiapkan fasilitas pemeriksaan kesehatan (medical check up/MCU) bagi KPPS Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga siap berkoordinasi dengan Puskesmas dan rumah sakit untuk menyediakan ambulans yang dimiliki fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024