Kami betul-betul mengantisipasi setiap potensi kecurangan yang mungkin akan terjadi.
Jakarta (ANTARA) - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyarankan Polri untuk bekerja sama dengan panitia pemilihan luar negeri (PPLN) guna mengantisipasi gangguan keamanan saat pemungutan suara Pemilu 2024.
Perwakilan Kompolnas Pudji Hartanto Iskandar menyampaikan hal itu ketika meninjau persiapan pengamanan Pemilu 2024 di Jerman.
"Strategi penerapan kebijakan pola pengamanan pemilu di Jerman sudah sangat bagus dengan melibatkan pengamanan eksternal sebagai bentuk menyikapi solusi adaptasi budaya WNI di Jerman yang diterapkan Bapak Duta Besar," kata Pudji dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa (23/1).
Rombongan Kompolnas yang memantau persiapan pengamanan Pemilu 2024 bagi warga negara Indonesia (WNI) di Jerman terdiri atas Prof. Albertus Wahyurudhanto, anggota Delegasi Irjen. Pol. Purn. Pudji Hartanto Iskandar, Yusuf Warsyim, Mohammad Dawam, dan Brigjen Pol. Musa Ikipson Tampubolon.
Kedatangan rombongan Kompolnas diterima langsung Duta Besar RI untuk Jerman H.E. Arief Havas Oegroseno.
Seiring cepatnya pemberitaan di media sosial terkait dengan isu pemilu, menurut anggota Kompolnas Yusuf Warsyim, perlu terus memantau dan mengantisipasi gangguan pemilu di Jerman.
Baca juga: Kompolnas kunjungi KBRI Berlin untuk pantau pola pengamanan pemilu
Baca juga: Kompolnas pantau pengamanan kampanye di daerah rawan
Sementara itu, Mohammad Dawam berharap diskresi Duta Besar Arief Havas Oegroseno sangat positif dalam hal pola pengamanan pemilu dengan melakukan strategi adaptasi kultur budaya setempat.
Bahkan, dia memandang perlu penyempurnaan administrasi dengan mengirim surat resmi kepada KPU RI dan Bawaslu RI agar bisa menjadi role model bagi negara yang memiliki kemiripan kultur budaya dengan Jerman.
"Ini agar pemilu di luar negeri berjalan aman dan kondusif, terlebih khusus PPLN Berlin tidak terdapat unsur pangawas pemilu, maka harus dipersiapkan seefektif dalam pelaksanaannya maupun proses administrasinya yang ditujukan kepada beberapa pihak terkait," ujar Dawam.
Di sisi lain, Ketua PPLN Roni Susman menjelaskan bahwa metode pemilu di Berlin dengan dua cara, yakni pertama pencoblosan langsung di TPS dan pencoblosan melalui pengiriman via Kantor Pos.
"Kami betul-betul mengantisipasi setiap potensi kecurangan yang mungkin akan terjadi," kata Roni.
Duta Besar RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno mengatakan bahwa Indonesia sudah mendapatkan izin tertulis dari pemerintah Jerman dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di tiga kota, yakni Berlin, Hamburg, dan Frankfurt.
Dalam pertemuan dengan Kompolnas, Arief memaparkan gambaran umum sejarah peradaban bangsa Jerman, sistem pemerintahan, potensi ekonomi, industri militer, manufaktur, dan geopolitik. Bahkan, dijelaskan pula bahwa kondisi terbaru dampak perang Ukraina dan Rusia terhadap dampak global di negara-negara Eropa hingga masalah perang Israel dan Palestina.
"Terus terang Jerman melihat Indonesia dengan posisi strategis dalam penerapan kebijakan politik luar negerinya, yakni politik bebas aktif yang mandiri sebagai kebijakan yang diusungnya, berpengaruh besar pada sikap geopolitik mereka dan makin memacu pada pola perubahan paradigmatik kebijakan mereka," ujar Arief.
Selain memantau kesiapan pengamanan Pemilu 2024 bagi WNI di Jerman, kunjungan kerja Kompolnas ke negeri Hitler tersebut dalam rangka studi banding sistem kepolisian Jerman.
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024