Kendari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar simulasi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di lapangan Apel Presisi Polda Sultra.
Wakil Kepala Polda Sultra Brigjen Pol Dwi Iriyanto saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa simulasi pengamanan TPS itu dilaksanakan dengan melibatkan puluhan personel beserta alat peraga yang menggambarkan situasi persis dengan suasana di TPS.
"Simulasi pengamanan TPS itu melakukan latihan untuk menguji dan memastikan efektivitas langkah-langkah keamanan yang telah ditetapkan," kata Brigjen Pol Dwi Iriyanto.
Ia menyebutkan bahwa pengamanan tersebut mencakup berbagai protokol keamanan, identifikasi risiko potensial, dan pelatihan keamanan yang bertujuan untuk memastikan bahwa TPS tersebut dapat berjalan dengan aman dan teratur selama pelaksanaan pemungutan suara.
"Pada initinya, kita menginginkan pelaksanaan pemungutan suara di TPS itu bisa berjalan dengan lancar dan aman," ujarnya.
Brigjen Pol Dwi Iriyanto menyampaikan bahwa simulasi pengamanan TPS tersebut merupakan bagian integral dari persiapan menjelang pemilihan, dimana yang pertama tim pengamanan harus mengidentifikasi potensi risiko seperti kerumunan besar, ancaman keamanan, dan gangguan teknis.
"Melalui analisis ini, strategi keamanan dapat dikembangkan untuk mengatasi setiap situasi yang mungkin timbul," sebutnya.
Kemudian, lanjutnya, yang kedua adalah langkah-langkah praktis seperti penempatan pos-pos pengamanan, pemeriksaan identitas, dan koordinasi dengan kepolisian setempat perlu dipertimbangkan dan diuji.
"Simulasi dapat mencakup skenario berbeda, seperti penanganan kejadian darurat atau pengelolaan antrian pemilih," bebernya.
Yang ketiga, kata Brigjen Pol Dwi Iriyanto, pelibatan petugas TPS dalam simulasi penting untuk memastikan pemahaman mereka terhadap peran dan tanggung jawab keamanan. Pelatihan ini mencakup tindakan respons cepat terhadap situasi krisis dan pemahaman terkait protokol keamanan yang telah ditetapkan.
"Setelah simulasi selesai, dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan. Hasil dari simulasi ini menjadi dasar untuk menyempurnakan rencana keamanan dan meningkatkan kesiapan TPS saat hari pemilihan tiba," jelasnya.
Secara keseluruhan, dia mengungkapkan bahwa simulasi pengamanan TPS merupakan langkah proaktif untuk memastikan pemilihan berlangsung dengan aman, teratur, dan bebas dari ancaman keamanan potensial.
Baca juga: Bawaslu akan perpanjang rekrutmen pengawas TPS
Baca juga: KPU Jakpus simulasi layanan penyandang disabilitas di TPS
Wakil Kepala Polda Sultra Brigjen Pol Dwi Iriyanto saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa simulasi pengamanan TPS itu dilaksanakan dengan melibatkan puluhan personel beserta alat peraga yang menggambarkan situasi persis dengan suasana di TPS.
"Simulasi pengamanan TPS itu melakukan latihan untuk menguji dan memastikan efektivitas langkah-langkah keamanan yang telah ditetapkan," kata Brigjen Pol Dwi Iriyanto.
Ia menyebutkan bahwa pengamanan tersebut mencakup berbagai protokol keamanan, identifikasi risiko potensial, dan pelatihan keamanan yang bertujuan untuk memastikan bahwa TPS tersebut dapat berjalan dengan aman dan teratur selama pelaksanaan pemungutan suara.
"Pada initinya, kita menginginkan pelaksanaan pemungutan suara di TPS itu bisa berjalan dengan lancar dan aman," ujarnya.
Brigjen Pol Dwi Iriyanto menyampaikan bahwa simulasi pengamanan TPS tersebut merupakan bagian integral dari persiapan menjelang pemilihan, dimana yang pertama tim pengamanan harus mengidentifikasi potensi risiko seperti kerumunan besar, ancaman keamanan, dan gangguan teknis.
"Melalui analisis ini, strategi keamanan dapat dikembangkan untuk mengatasi setiap situasi yang mungkin timbul," sebutnya.
Kemudian, lanjutnya, yang kedua adalah langkah-langkah praktis seperti penempatan pos-pos pengamanan, pemeriksaan identitas, dan koordinasi dengan kepolisian setempat perlu dipertimbangkan dan diuji.
"Simulasi dapat mencakup skenario berbeda, seperti penanganan kejadian darurat atau pengelolaan antrian pemilih," bebernya.
Yang ketiga, kata Brigjen Pol Dwi Iriyanto, pelibatan petugas TPS dalam simulasi penting untuk memastikan pemahaman mereka terhadap peran dan tanggung jawab keamanan. Pelatihan ini mencakup tindakan respons cepat terhadap situasi krisis dan pemahaman terkait protokol keamanan yang telah ditetapkan.
"Setelah simulasi selesai, dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan. Hasil dari simulasi ini menjadi dasar untuk menyempurnakan rencana keamanan dan meningkatkan kesiapan TPS saat hari pemilihan tiba," jelasnya.
Secara keseluruhan, dia mengungkapkan bahwa simulasi pengamanan TPS merupakan langkah proaktif untuk memastikan pemilihan berlangsung dengan aman, teratur, dan bebas dari ancaman keamanan potensial.
Baca juga: Bawaslu akan perpanjang rekrutmen pengawas TPS
Baca juga: KPU Jakpus simulasi layanan penyandang disabilitas di TPS
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024