Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Semangat Muda Untuk Indonesia mengatakan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan capres-cawapres yang paling sering dibicarakan di media sosial berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 3-11 Januari 2024.
“Terdapat beberapa isu yang mempengaruhi sentimen pasangan Prabowo-Gibran, yakni seperti adanya empati dari netizen ketika Prabowo diserang pada debat capres yang diselenggarakan KPU pada 7 Januari 2024. Prabowo juga mendapatkan sentimen positif dengan mengeluarkan istilah omon-omon yang dianggap sebagai sebuah kejenakaan baru dari Prabowo, serta adanya pernyataan dukungan yang dilakukan oleh Khofifah Indar Parawansa,” kata Direktur Eksekutif Perhimpunan Semangat Muda Untuk Indonesia, Benni Inayatullah, dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Ia menuturkan sebanyak 40,4 persen pengguna media sosial banyak membicarakan Prabowo-Gibran, kemudian disusul oleh Ganjar-Mahfud 31,8 persen dan Anies-Muhaimin 27,8 persen.
Baca juga: Anas Urbaningrum sebut survei PKN gagal lolos pemilu sebagai tantangan
Berdasarkan data kedisukaan, Prabowo-Gibran mendapat angka 69,6 persen. Angka tersebut berada di bawah capaian Ganjar-Mahfud yang mendapat 74,2 persen, dan Anies-Muhaimin 67,9 persen.
Sementara berdasarkan data sentimen, Prabowo-Gibran mendapatkan sentimen positif sebesar 70 persen. Sentimen negatif sebesar 16,1 persen dan sentimen netral sebesar 14,2 persen.
Ganjar-Mahfud mendapatkan sentimen positif dengan 74 persen, sentimen negatif, sebesar 13 persen dan netral sebesar 13,2 persen, dan Anies-Muhaimin mendapatkan sentimen positif sebesar 68 persen, sentimen negatif sebesar 16 persen dan netral 16,2 persen.
Menurutnya, isu-isu yang mempengaruhi sentimen pasangan Ganjar-mahfud adalah performa Ganjar dalam debat 7 Januari 2024 yang dinilai rakyat lebih baik daripada kandidat lainnya, termasuk mengenakan jaket ala Top Gun.
Baca juga: Survei PRC: Elektabilitas Anies-Muhaimin meningkat pascadebat KPU
Sentimen terhadap pasangan Anies cukup bagus karena penampilannya dalam debat dinilai bagus dan dianggap menguasai data. Anies juga berani dalam menyerang Prabowo sehingga dianggap positif oleh pendukung Anies di media sosial.
“Anies juga mendapatkan sentimen negatif karena dianggap terlalu menyerang personal, Anies juga dinilai membuat pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta ketika menyatakan anggaran Rp700 triliun Kementerian Pertahanan digunakan membeli alutsista bekas," kata Benni.
Atas hasil survei tersebut, Prabowo-Gibran sementara unggul atas kandidat lainnya. Hasil survei juga tidak jauh berbeda dengan beberapa hasil survei yang menyatakan keunggulan sementara dari pasangan nomor urut dua itu.
Baca juga: Perindo tanggapi Zulkieflimansyah soal survei Ganjar-Mahfud di NTB
"Kemudian jika melihat angka kedisukaan dan sentimen, diprediksi pendukung masing-masing kandidat telah mantap menetapkan pilihannya, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk adanya peralihan dukungan diantara kandidat. Oleh sebab itu, di tengah keriuhan harus diwaspadai maraknya kembali ujaran kebencian dan hoaks,” ujar Benni.
Monitoring perbincangan di media sosial dan media online pemberitaan yang dilakukan pada 3 Januari-11 Januari 2024 atau tepat satu bulan jelang pemungutan suara Pemilu 2024. Dalam periode tersebut, terkumpul sebanyak 13.700 data perbincangan dengan total engagement sebanyak 66.200 user.
Pemantauan dilakukan di seluruh media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, hingga TikTok. Kemudian ada pula berita yang berasal dari situs berita online nasional maupun berita lokal daerah di Indonesia.
Pengambilan data dilakukan melalui metode crawling pada platform-platform dan diolah menggunakan algoritma Natural Language Processing (NLP) untuk ekstraksi sentimen, identifikasi lokasi, dan perhitungan kedisukaan pembicaraan terhadap setiap kandidat.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024