Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengajak santri Dayah Jeumala Amal untuk turut serta menghadirkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai dan aman.
Nezar berharap Dayah Jeumala Amal berperan aktif mencegah disinformasi politik dan mendukung kampanye anti hoaks.
"Edukasi sivitas akademik serta lingkungan sekitar dengan mencari informasi valid dari sumber kredibel, membantu edukasi kelompok yang sulit mengakses informasi, serta melakukan amplifikasi pesan Pemilu Damai 2024," kata dia dalam rilis pers, Senin.
Hal itu disampaikannya dalam Seminar Literasi Digital HUT ke-36 Dayah Jeumala Amal yang berlangsung daring, Minggu (7/1).
Baca juga: Wamenkominfo dukung kampus kaji etika pemanfaatan AI untuk pendidikan
Nezar menilai peningkatan literasi digital menjadi salah satu kunci untuk menghadirkan rangkaian Pemilu yang damai dan aman.
Dia mengatakan kemampuan berpikir kritis dan bijak dalam pemanfaatan teknologi makin dibutuhkan seluruh elemen masyarakat termasuk para santri dayah. Adapun dayah merupakan sebutan untuk pondok pesantren atau lembaga pendidikan agama Islam di Aceh.
Wamen Nezar mengajak seluruh elemen dayah mengambil peran dalam kampanye Pemilu Damai 2024.
"Dengan menggunakan media sosial maupun Internet secara cerdas dan bijak, khususnya dengan mengakses dan menyebar konten positif di ruang digital," ungkapnya.
Menjelang Pemilu 2024 yang tersisa hanya sekitar satu bulan lagi, Wamenkominfo mengajak setiap warga menahan jempol dan jari kita ketika menerima suatu informasi.
"Pahami dulu dan pelajari, jika tidak bermanfaat atau bahkan bermuatan negatif, jangan disebarkan. Ayo bersama-sama kita tingkatkan literasi digital, sebagai kontribusi kita mewujudkan pemilu damai," pungkas dia.
Dalam kesempatan itu, Wamenkominfo turut mengapresiasi kontribusi Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim Dayah Jeumala Amal dalam dunia pendidikan Indonesia yang telah secara konsisten berkontribusi selama 36 tahun.
Dayah Jeumala Amal dinilai mampu mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter unggul, cakap, dan mumpuni dalam memanfaatkan teknologi digital.
Oleh karena itu, Nezar berharap sivitas akademika Dayah Jeumala Amal dapat memanfaatkan secara optimal inisiatif literasi digital yang ada.
"Kami tentu terbuka dengan potensi kolaborasi peningkatan literasi digital masyarakat bersama Dayah Jeumala Amal. Kita dapat semakin memperkuat kemampuan masyarakat untuk dapat berpikir kritis serta memanfaatkan teknologi digital secara lebih positif," pungkasnya.
Baca juga: Kemenkominfo latih lebih 24 juta orang tentang literasi digital
Baca juga: Wamenkominfo: Penyiapan Perpres AI perlu untuk payung hukum lebih kuat
Baca juga: Wamenkominfo dorong pengembangan etika AI dunia pendidikan
Nezar berharap Dayah Jeumala Amal berperan aktif mencegah disinformasi politik dan mendukung kampanye anti hoaks.
"Edukasi sivitas akademik serta lingkungan sekitar dengan mencari informasi valid dari sumber kredibel, membantu edukasi kelompok yang sulit mengakses informasi, serta melakukan amplifikasi pesan Pemilu Damai 2024," kata dia dalam rilis pers, Senin.
Hal itu disampaikannya dalam Seminar Literasi Digital HUT ke-36 Dayah Jeumala Amal yang berlangsung daring, Minggu (7/1).
Baca juga: Wamenkominfo dukung kampus kaji etika pemanfaatan AI untuk pendidikan
Nezar menilai peningkatan literasi digital menjadi salah satu kunci untuk menghadirkan rangkaian Pemilu yang damai dan aman.
Dia mengatakan kemampuan berpikir kritis dan bijak dalam pemanfaatan teknologi makin dibutuhkan seluruh elemen masyarakat termasuk para santri dayah. Adapun dayah merupakan sebutan untuk pondok pesantren atau lembaga pendidikan agama Islam di Aceh.
Wamen Nezar mengajak seluruh elemen dayah mengambil peran dalam kampanye Pemilu Damai 2024.
"Dengan menggunakan media sosial maupun Internet secara cerdas dan bijak, khususnya dengan mengakses dan menyebar konten positif di ruang digital," ungkapnya.
Menjelang Pemilu 2024 yang tersisa hanya sekitar satu bulan lagi, Wamenkominfo mengajak setiap warga menahan jempol dan jari kita ketika menerima suatu informasi.
"Pahami dulu dan pelajari, jika tidak bermanfaat atau bahkan bermuatan negatif, jangan disebarkan. Ayo bersama-sama kita tingkatkan literasi digital, sebagai kontribusi kita mewujudkan pemilu damai," pungkas dia.
Dalam kesempatan itu, Wamenkominfo turut mengapresiasi kontribusi Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim Dayah Jeumala Amal dalam dunia pendidikan Indonesia yang telah secara konsisten berkontribusi selama 36 tahun.
Dayah Jeumala Amal dinilai mampu mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter unggul, cakap, dan mumpuni dalam memanfaatkan teknologi digital.
Oleh karena itu, Nezar berharap sivitas akademika Dayah Jeumala Amal dapat memanfaatkan secara optimal inisiatif literasi digital yang ada.
"Kami tentu terbuka dengan potensi kolaborasi peningkatan literasi digital masyarakat bersama Dayah Jeumala Amal. Kita dapat semakin memperkuat kemampuan masyarakat untuk dapat berpikir kritis serta memanfaatkan teknologi digital secara lebih positif," pungkasnya.
Baca juga: Kemenkominfo latih lebih 24 juta orang tentang literasi digital
Baca juga: Wamenkominfo: Penyiapan Perpres AI perlu untuk payung hukum lebih kuat
Baca juga: Wamenkominfo dorong pengembangan etika AI dunia pendidikan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024