Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut krisis kesehatan pandemi COVID-19 dan persetujuan dari menteri lainnya, termasuk menteri keuangan (Menkeu), turut berpengaruh dalam upaya memenuhi kekuatan pokok minimum (MEF) TNI.
Prabowo saat menjawab pertanyaan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjelaskan sebagai menteri pertahanan dia telah menyusun perencanaan, tetapi eksekusi-nya memang mempertimbangkan faktor lain dan membutuhkan persetujuan pihak lain di luar dirinya.
"Jadi Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan termasuk menteri keuangan, dan masalah yang kita hadapi, tolong saya sudah menjadi Menhan empat tahun, tetapi kita diganggu oleh COVID dua tahun, di mana terjadi refocusing (anggaran, red.), jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui menkeu. Jadi, sebagai seorang menteri, sebagai seorang team player, saya harus loyal," kata Prabowo menjawab Ganjar saat sesi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Ganjar, terkait itu, bertanya solusi Prabowo untuk memenuhi kekuatan pokok minimum (MEF) yang ditargetkan pada akhir 2024 mencapai 79 persen. Capres nomor urut 3 itu menyebut pencapaian MEF sejauh ini rata-rata dari tiga matra TNI baru 65,49 persen.
Baca juga: Kadispenad: Alutsista TNI AD yang tua butuh peremajaan
Baca juga: Kasal: Pengadaan kapal selam masih jadi prioritas TNI AL
MEF merupakan kebijakan yang ditetapkan sejak pemerintahan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan bakal berakhir sampai akhir periode kedua pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Kebijakan MEF terbagi atas tiga tahap, yaitu fase pertama periode 2009—2014, fase kedua 2015—2019, dan fase ketiga 2020—2024.
Tahapan ketiga MEF di antaranya mencakup untuk TNI Angkatan Laut ditargetkan memiliki 182 kapal perang (KRI), delapan kapal selam, 100 unit pesawat udara, dan 978 unit kendaraan tempur. Kemudian, TNI Angkatan Darat, sampai akhir 2024, ditargetkan memiliki 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/peluru kendali (rudal), 224 pesawat terbang, dan 3.758 kendaraan tempur.
Terakhir, TNI Angkatan Udara ditargetkan memiliki 344 pesawat, 32 radar, 72 rudal, dan 64 sistem penghalau serangan udara.
Di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Menhan, dia merencanakan pembelian beberapa alutsista, di antaranya kapal selam, pesawat tempur, dan sistem radar.
Baca juga: TPN: Ganjar-Mahfud fokus penuhi 100 persen MEF di 2024
Debat ketiga Pilpres 2024, yang merupakan kelanjutan debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasangan capres-cawapres sebagai peserta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan calon nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan calon nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (pasangan calon nomor urut 3).
Prabowo saat menjawab pertanyaan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjelaskan sebagai menteri pertahanan dia telah menyusun perencanaan, tetapi eksekusi-nya memang mempertimbangkan faktor lain dan membutuhkan persetujuan pihak lain di luar dirinya.
"Jadi Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan termasuk menteri keuangan, dan masalah yang kita hadapi, tolong saya sudah menjadi Menhan empat tahun, tetapi kita diganggu oleh COVID dua tahun, di mana terjadi refocusing (anggaran, red.), jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui menkeu. Jadi, sebagai seorang menteri, sebagai seorang team player, saya harus loyal," kata Prabowo menjawab Ganjar saat sesi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Ganjar, terkait itu, bertanya solusi Prabowo untuk memenuhi kekuatan pokok minimum (MEF) yang ditargetkan pada akhir 2024 mencapai 79 persen. Capres nomor urut 3 itu menyebut pencapaian MEF sejauh ini rata-rata dari tiga matra TNI baru 65,49 persen.
Baca juga: Kadispenad: Alutsista TNI AD yang tua butuh peremajaan
Baca juga: Kasal: Pengadaan kapal selam masih jadi prioritas TNI AL
MEF merupakan kebijakan yang ditetapkan sejak pemerintahan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan bakal berakhir sampai akhir periode kedua pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Kebijakan MEF terbagi atas tiga tahap, yaitu fase pertama periode 2009—2014, fase kedua 2015—2019, dan fase ketiga 2020—2024.
Tahapan ketiga MEF di antaranya mencakup untuk TNI Angkatan Laut ditargetkan memiliki 182 kapal perang (KRI), delapan kapal selam, 100 unit pesawat udara, dan 978 unit kendaraan tempur. Kemudian, TNI Angkatan Darat, sampai akhir 2024, ditargetkan memiliki 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/peluru kendali (rudal), 224 pesawat terbang, dan 3.758 kendaraan tempur.
Terakhir, TNI Angkatan Udara ditargetkan memiliki 344 pesawat, 32 radar, 72 rudal, dan 64 sistem penghalau serangan udara.
Di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Menhan, dia merencanakan pembelian beberapa alutsista, di antaranya kapal selam, pesawat tempur, dan sistem radar.
Baca juga: TPN: Ganjar-Mahfud fokus penuhi 100 persen MEF di 2024
Debat ketiga Pilpres 2024, yang merupakan kelanjutan debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasangan capres-cawapres sebagai peserta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan calon nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan calon nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (pasangan calon nomor urut 3).
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024