Mahfud minta dugaan aliran dana mencurigakan ke parpol diusut tuntas

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Menko Polhukam Mahud Md. setelah bertakziah ke rumah duka almarhum Rizal Ramli di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024). ANTARA/M. Mardiansyah Al Adghani
Itu biasa aja, banyak yang begitu, tetapi ini isunya politik harus diusut tuntas.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan aliran dana mencurigakan yang ditemukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Ya, itu supaya diusut tuntas," kata Mahfud saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Mahfud yang juga calon wakil presiden nomor urut 3 itu menilai bahwa adanya aliran dana dan transaksi mencurigakan sudah biasa terjadi di Indonesia.

Perbedaan dengan kasus yang saat ini menjadi sorotan, menurut dia, adalah dugaan keterlibatan partai politik dalam aliran dana tersebut.

"Itu biasa aja, banyak yang begitu, tetapi ini isunya politik harus diusut tuntas," kata dia.

Ia pun memastikan akan mengikuti perkembangan dugaan kasus tersebut dalam kapasitasnya sebagai Menko Polhukam.

Baca juga: Presiden Jokowi dukung PPATK pantau transaksi dana pemilu
Baca juga: Bawaslu minta peserta Pemilu gunakan RKDK sesuai aturan yang berlaku


Sebelumnya, Kamis (14/12), Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebutkan laporan transaksi yang diduga tindak pidana pencucian uang dalam kampanye Pemilu 2024 meningkat 100 persen pada Semester II 2023.

"Kami lihat transaksi terkait dengan pemilu masif sekali laporannya ke PPATK. Kenaikan lebih dari 100 persen. Di transaksi keuangan tunai, transaksi keuangan mencurigakan, ini kami dalam," kata Ivan setelah menghadiri Diseminasi: Securing Hasil Tindak Pidana Lintas Batas Negara di Jakarta.

Menurut dia, PPATK menemukan bahwa beberapa kampanye dilakukan tanpa pergerakan transaksi dalam rekening khusus dana kampanye (RKDK).

Baca juga: Timnas AMIN dorong PPATK ungkap data transaksi janggal dana kampanye
Pewarta:
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Pengamat: debat ketiga Pilpres mampu pengaruhi "swing voters" Sebelumnya

Pengamat: debat ketiga Pilpres mampu pengaruhi "swing voters"

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024