Masuk kategori rawan itu ada lima wilayah. Semua terpetakan di Madura dari mulai Bangkalan sampai Sumenep, kemudian PasuruanSurabaya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto menyebut ada lima daerah di provinsi setempat yang masuk kategori rawan saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Masuk kategori rawan itu ada lima wilayah. Semua terpetakan di Madura dari mulai Bangkalan sampai Sumenep, kemudian Pasuruan," kata Kapolda di Surabaya, Sabtu.
Kapolda menjelaskan alasan sejumlah daerah tersebut masuk kategori rawan karena sejarah penyelenggaraan pemilu di tahun 2019.
"Kalau tidak salah itu ter-inventarisasi ada 12 kejadian. Termasuk salah satunya di Sampang, pembakaran Polsek Tambelang masuk catatan khusus," tuturnya.
Jenderal bintang dua polisi itu berharap kejadian-kejadian menonjol khususnya di Madura pada pemilu mendatang bisa ditekan.
Baca juga: Kapolri: Jatim termasuk daerah rawan saat Pemilu 2024
Baca juga: Kapolri: Jatim termasuk daerah rawan saat Pemilu 2024
"Tentunya itu kita akan mencoba memetakan kerawanan itu dan mengirimkan pasukan yang cukup," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan Jawa Timur menjadi salah satu daerah rawan saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Awalnya Jatim termasuk yang sangat rawan, namun saat ini sudah berubah menjadi rawan, dan juga wilayah Papua menjadi salah satu yang sangat rawan dan kita lihat perkembangannya," kata Kapolri saat Deklarasi Pemilu Damai di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (28/12).
Kapolri menjelaskan secara khusus indeks kerawanan yang dibuat oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tersebut terus berubah sesuai dengan perkembangan dinamika yang ada.
"Yang paling penting kita tidak boleh meremehkan. Oleh karena itu untuk menghadapi situasi seperti itu pentingnya selalu mengimbau masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan," kata jenderal bintang empat tersebut.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023