Ganjar tebar janji politik, luncurkan Satu Keluarga Satu Sarjana 

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Tangkapan layar- Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo meluncurkan Satu Keluarga Satu Sarjana di di Lapangan Desa Cangkol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023). ANTARA/Youtube Ganjar Pranowo
Maka pendidikan menjadi jalur utama yang ada
Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menebar janji politiknya dengan meluncurkan program “Satu Keluarga Satu Sarjana” guna melawan kemiskinan, kepada masyarakat di Lapangan Desa Cangkol, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.

Ganjar diikuti daring di Jakarta, Selasa, mengatakan setiap kontestasi pemilu, selalu ada harapan sebuah keluarga untuk hidup yang lebih baik.

Menurutnya, yang selalu menjadi perdebatan yakni bagaimana dalam program pengentasan kemiskinan meski sudah ada BLT (Bantuan Langsung Tunai), PKH (program keluarga harapan), jaminan kesehatan dan pendidikan.

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut mencetuskan bahwa investasi pada pendidikan menjadi jalan keluarnya, saat menjabat selama 10 tahun.

Baca juga: Ganjar sebut 20 persen APBN tahunan cukup mendanai program pendidikan

Baca juga: Ganjar: Kami meneruskan tetapi tidak pakai "kacamata kuda"


Hal tersebut berangkat dari pengalaman Ganjar di masa muda saat keluarganya kesulitan membiayai pada saat sekolah hingga kuliah, sebagaimana curahan hati warga Sukoharjo.

"Orang tua saya pernah terlilit rentenir untuk membiayai kuliah anaknya. Orang tua saya pernah jualan bensin, dan kami harus membantu itu agar kami bisa survive (bertahan)," ujar Ganjar.

Di beberapa kesempatan, Ganjar menemukan ada anak-anak berpotensi. Namun ada yang harus menyiapkan diri untuk jauh ke depan, dan membutuhkan bimbingan.

"Maka pendidikan menjadi jalur utama yang ada," ucap Ganjar.

Baca juga: Ganjar sebut contoh kreatif gaet milenial itu ada di 'Kota Jamu'

Ganjar mengajak seluruh kalangan masyarakat bekerja sama untuk mengelola data kemiskinan, guna menunjukkan kehadiran negara untuk membantu keluarga tersebut minimal memiliki satu anak bergelar sarjana dalam satu keluarga miskin, untuk dia bisa merubah nasibnya.

"Mudah-mudahan ini menjadi sebuah gerakan besar nantinya, sehingga biaya pendidikan yang 20 persen dari APBN dan APBD kita fokuskan untuk konsentrasi ke sana. Sehingga menjemput bonus demografi dengan penduduk produktif yang banyak, kita investasi melalui kesehatan dan kita berikan kepada mereka yang punya talenta bagus, dan dia berangkat dari keluarga yang miskin,” ujar Ganjar.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Kaesang titip pesan menangkan Prabowo-Gibran di Maluku Sebelumnya

Kaesang titip pesan menangkan Prabowo-Gibran di Maluku

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS