Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menargetkan "zero" atau tanpa pemungutan suara ulang (PSU) pada Pemilu 2024.
"Kita punya target 'zero' PSU ya. 'Zero' PSU itu tidak ada pemungutan suara ulang di Pemilu 2024," ungkap Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata saat ditemui di Jakarta pada Kamis.
Meskipun menetapkan target "zero" PSU, pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya potensi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di lapangan.
"Tapi memang tidak bisa dipungkiri di lapangan, bisa jadi ada hal-hal yang memang di luar kendali kami ya. Entah itu persoalan petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) atau ada hal lain yang memenuhi syarat PSU," kata Wahyu.
Wahyu menegaskan, jika situasi di lapangan mewajibkan untuk dilakukannya PSU, maka PSU akan dilakukan.
"Kalaupun ada (PSU), ya kita jalankan. Kalaupun tidak ada, ya berarti teman-teman sukses dalam hal pemahaman materi dan aspek kinerja lainnya," kata Wahyu.
Baca juga: Bawaslu Jakpus siap panggil Gibran terkait bagi susu di CFD
Baca juga: Bawaslu DKI minta Satpol PP tertibkan APK Pemilu 2024
Wahyu mengatakan, PSU di DKI Jakarta pada pemilu sebelumnya pernah dilakukan. Namun fia belum dapat merinci jumlah PSU yang pernah dilakukan, khususnya pada Pemilu 2019.
"Setahu saya ada beberapa kota yang ada pemungutan suara ulang di pemilu sebelumnya," kata dia.
Wahyu menegaskan bahwa rekomendasi diadakannya PSU berasal dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Karena ini kan proses rekomendasi dari Bawaslu, dari petugas TPS, baru nanti kita laksanakan pemungutan suara ulang," ujarnya.
Jika memang PSU harus dilaksanakan, kata Wahyu, maka pihaknya kita laksanakan. "Apapun keputusannya, kami tetap akan menjalankan itu (PSU)," kata Wahyu.
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023