Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyebut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan memperluas skala proteksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Nusron, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menghadirkan program proteksi terhadap UMKM. Hal itulah yang nantinya akan diperluas oleh Prabowo dan Gibran jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia berikutnya.
“Apa yang dilakukan Prabowo-Gibran ini kan melanjutkan dari programnya Pak Jokowi. Pak Jokowi ini sudah banyak sekali mempunyai program yang sifatnya itu proteksi terhadap UMKM. Tinggal bagaimana ini diamplifikasi dan skalanya itu diperbanyak dan diperluas,” kata Nusron saat wawancara eksklusif bersama ANTARA di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu.
Ia menuturkan, pemerintahan di era Jokowi telah menerapkan sistem ekonomi sirkular atau closed-loop system. Menurutnya, sistem tersebut masih memiliki ruang untuk diperluas dengan melibatkan tiap-tiap komponen usaha, yakni dengan membentuk suatu mata rantai bagi UMKM.
“Closed-loop system kan sudah diberlakukan oleh pemerintah. Cuma skalanya masih mikro, masih kecil, belum bisa luas, dan untuk memproteksi UMKM ini tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah. Tapi, semua pengusaha besar dan semua perusahaan di Indonesia harus mempunyai komitmen yang sama. Komitmen apa? Komitmen menciptakan mata rantai kepada UMKM,” imbuhnya.
Ia menilai, proteksi UMKM membutuhkan kolaborasi. Imbauan atau dorongan dari pemerintah, kata dia, harus dimaksimalkan dengan komitmen pihak swasta untuk menciptakan mata rantai.
“Contoh ada pengusaha besar asing, katakanlah Toyota. Toyota itu hadir di sini untuk membangun pabrik mobil. Pabrik mobil kan enggak mungkin ujug-ujug (tiba-tiba, red.) ada pabrik mobil, itu ada mata rantainya. Misalnya, kampas remnya. Nah, supply chain (rantai pasok, red.) kampas remnya itu harus diusahakan kepada UMKM,” papar Nusron.
Nusron yakin melalui cara itu akan terbangun ekosistem usaha yang saling menguntungkan, baik bagi pengusaha kecil maupun pengusaha besar.
“Bagaimana ekosistem usaha yang sebetulnya menumbuhkan yang besar, tapi tidak meninggalkan yang kecil. Yang besar biar membesar, tapi yang kecil biar ikut besar. Jadi, kalau sama-sama besar, itu namanya membangun ekosistem yang sehat,” katanya.
KPU RI pada hari Senin, 13 November 2023, telah menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Berdasarkan pengundian dan penetapan nomor urut, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU RI juga telah menetapkan masa kampanye, yakni mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, hari pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Menurut Nusron, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menghadirkan program proteksi terhadap UMKM. Hal itulah yang nantinya akan diperluas oleh Prabowo dan Gibran jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia berikutnya.
“Apa yang dilakukan Prabowo-Gibran ini kan melanjutkan dari programnya Pak Jokowi. Pak Jokowi ini sudah banyak sekali mempunyai program yang sifatnya itu proteksi terhadap UMKM. Tinggal bagaimana ini diamplifikasi dan skalanya itu diperbanyak dan diperluas,” kata Nusron saat wawancara eksklusif bersama ANTARA di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu.
Ia menuturkan, pemerintahan di era Jokowi telah menerapkan sistem ekonomi sirkular atau closed-loop system. Menurutnya, sistem tersebut masih memiliki ruang untuk diperluas dengan melibatkan tiap-tiap komponen usaha, yakni dengan membentuk suatu mata rantai bagi UMKM.
“Closed-loop system kan sudah diberlakukan oleh pemerintah. Cuma skalanya masih mikro, masih kecil, belum bisa luas, dan untuk memproteksi UMKM ini tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah. Tapi, semua pengusaha besar dan semua perusahaan di Indonesia harus mempunyai komitmen yang sama. Komitmen apa? Komitmen menciptakan mata rantai kepada UMKM,” imbuhnya.
Ia menilai, proteksi UMKM membutuhkan kolaborasi. Imbauan atau dorongan dari pemerintah, kata dia, harus dimaksimalkan dengan komitmen pihak swasta untuk menciptakan mata rantai.
“Contoh ada pengusaha besar asing, katakanlah Toyota. Toyota itu hadir di sini untuk membangun pabrik mobil. Pabrik mobil kan enggak mungkin ujug-ujug (tiba-tiba, red.) ada pabrik mobil, itu ada mata rantainya. Misalnya, kampas remnya. Nah, supply chain (rantai pasok, red.) kampas remnya itu harus diusahakan kepada UMKM,” papar Nusron.
Nusron yakin melalui cara itu akan terbangun ekosistem usaha yang saling menguntungkan, baik bagi pengusaha kecil maupun pengusaha besar.
“Bagaimana ekosistem usaha yang sebetulnya menumbuhkan yang besar, tapi tidak meninggalkan yang kecil. Yang besar biar membesar, tapi yang kecil biar ikut besar. Jadi, kalau sama-sama besar, itu namanya membangun ekosistem yang sehat,” katanya.
KPU RI pada hari Senin, 13 November 2023, telah menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Berdasarkan pengundian dan penetapan nomor urut, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU RI juga telah menetapkan masa kampanye, yakni mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, hari pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023