Anggota Bawaslu RI minta jajaran tak takut intimidasi saat bertugas

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Totok Hariyono saat memberikan arahan dalam Rapat Pengawasan Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD dan DPRD Provinsi DKI Jakarta di Jakarta, Rabu (20/12/2023). ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Totok Hariyono meminta seluruh jajaran Bawaslu di seluruh Indonesia tidak takut intimidasi saat bertugas, terutama ketika mengawasi netralitas anggota TNI dan Polri.
 
"Orang terhormat kita itu, gagah mengawasi netralitas TNI-Polri. Jadi tidak ada muncul berita penyelenggara pemilu diintimidasi oleh aparat. Wong kita pengawas, kok diintimidasi, kan aneh," kata Totok di Jakarta, Rabu.
 
Hal tersebut dia sampaikan di hadapan perwakilan jajaran Bawaslu dan para Pengawas Pemilu Kecamatan se-DKI Jakarta yang menghadiri Rapat Pengawasan Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD dan DPRD Provinsi DKI Jakarta.
 
Jika pun memang ada anggota TNI atau Polri yang melakukan intimidasi, Totok mengarahkan anggota Bawaslu ataupun pengawas pemilu agar mencatat nama yang bersangkutan, melaporkannya ke pimpinan Bawaslu dan mengklarifikasi lebih lanjut.
 
"Kalau merasa diintimidasi, catat siapa namanya, kesatuannya apa, laporkan, kirim surat ke kesatuannya, klarifikasi. Karena apa? Dianggap tidak netral. Gunakan kewenangan, bukan kekuasaan," kata Ketua Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI itu.

Baca juga: Ketua Bawaslu DKI ingatkan jajaran tak pakai baju terafiliasi paslon
Baca juga: Bawaslu Jakarta Utara panggil KPAI soal kampanye Gibran bagi susu
 
Berikutnya, Totok menekankan pengawasan terhadap netralitas anggota TNI dan Polri merupakan amanat Pasal 93 huruf f Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu).
 
Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa salah satu tugas Bawaslu adalah mengawasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI dan Polri.
 
Selanjutnya, Totok juga mengingatkan seluruh jajaran Bawaslu di seluruh Tanah Air agar tidak menunjukkan preferensi atau pilihan politiknya di hadapan publik. Tindakan tidak menunjukkan preferensi politik tersebut merupakan wujud langkah anggota Bawaslu dalam menjaga netralitas di tengah penyelenggaraan Pemilu 2024.
 
Selain itu, Totok meminta seluruh jajaran Bawaslu agar menjaga soliditas dengan saling membantu sesama rekan, meskipun hal tersebut bukan tugas utamanya. "Misalnya di tahap kampanye ini, semuanya bekerja, saling mendukung," kata Totok.
Pewarta:
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
JK nyatakan dukungan ke Anies-Muhaimin Sebelumnya

JK nyatakan dukungan ke Anies-Muhaimin

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024