Jakarta (ANTARA) - Direktur Juru Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Mohammad Choirul Anam, menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Papua membutuhkan dialog tanpa secara langsung melabeli stigma kepada kelompok bersenjata.
"Kalau standing-nya sejak awal menganggap mereka teroris, bukan menganggap bagian dari Republik Indonesia, bagaimana kita bisa berdialog? Atau, bagaimana kita mengajak dialog kalau sejak awal tidak menghormati mereka apapun pilihan identitasnya? Bahkan kita kasih embel-embel teroris, enggak mungkin itu ada dialog," kata Anam saat dijumpai awak media di Jakarta, Rabu.
Anam mengingatkan, pengambilan kebijakan untuk penyelesaian konflik sebaiknya tidak diawali dengan stigma. Apabila masih terdapat stigma yang melekat, hal tersebut justru akan menimbulkan banyak masalah salah satunya pengiriman pasukan dalam jumlah banyak.
"Jadi kalau bicara, 'Ya, saya setuju dengan ini, setuju dengan itu (setuju dengan pendekatan dialog untuk menyelesaikan masalah di Papua), tapi paradigma itu (stigma) tidak diubah, ya tidak ada guna," kata eks Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu.
Anam juga menekankan pentingnya sikap saling menghormati di dalam pendekatan dialog. Sikap tersebut harus ditunjukkan dengan menghilangkan kekerasan yang dimulai dengan penghentian pengiriman pasukan aparat keamanan ke Papua.
Selain itu, TPN juga mendorong pemerataan dan keterbukaan infrastruktur digital yang lebih adil di Papua sehingga masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya dan terlibat dalam proses demokrasi di Indonesia.
Pada debat perdana Pilpres 2024 Selasa (12/12) malam, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo telah mengingatkan bahwa strategi penyelesaian permasalahan masalah hak asasi manusia (HAM) dan konflik di Papua tetap membutuhkan dialog.
Hal tersebut disampaikan Ganjar untuk menanggapi strategi yang dikemukakan oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Menurut Ganjar, pendekatan dialog penting dilakukan agar seluruh kelompok yang ada di Papua bisa duduk bersama menyelesaikan permasalahan.
Ganjar kemudian menanyakan kepada Prabowo, apakah setuju untuk melakukan dialog sebagai strategi penyelesaian masalah HAM dan konflik di Papua. Prabowo pun meresponnya dengan mengatakan, dirinya menyetujui pendekatan tersebut.
"Benar saya sangat setuju. Kita harus ada pendekatan dialog, benar," jawab Prabowo.
Sebelum ditanya Ganjar, Prabowo mengatakan bahwa salah satu strategi yang ditawarkan olehnya untuk mengatasi permasalahan di Papua yaitu dengan menegakkan hukum. Selain itu, menurut dia, aparat-aparat di Papua perlu diperkuat dan pembangunan ekonomi di Papua perlu dipercepat.
Baca juga: Ganjar respons Prabowo bahwa penanganan konflik di Papua butuh dialog
Baca juga: Prabowo ungkap strategi penyelesaian masalah HAM di Papua
Baca juga: Prabowo bersemangat jawab isu HAM dan kekerasan di Papua
"Kalau standing-nya sejak awal menganggap mereka teroris, bukan menganggap bagian dari Republik Indonesia, bagaimana kita bisa berdialog? Atau, bagaimana kita mengajak dialog kalau sejak awal tidak menghormati mereka apapun pilihan identitasnya? Bahkan kita kasih embel-embel teroris, enggak mungkin itu ada dialog," kata Anam saat dijumpai awak media di Jakarta, Rabu.
Anam mengingatkan, pengambilan kebijakan untuk penyelesaian konflik sebaiknya tidak diawali dengan stigma. Apabila masih terdapat stigma yang melekat, hal tersebut justru akan menimbulkan banyak masalah salah satunya pengiriman pasukan dalam jumlah banyak.
"Jadi kalau bicara, 'Ya, saya setuju dengan ini, setuju dengan itu (setuju dengan pendekatan dialog untuk menyelesaikan masalah di Papua), tapi paradigma itu (stigma) tidak diubah, ya tidak ada guna," kata eks Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu.
Anam juga menekankan pentingnya sikap saling menghormati di dalam pendekatan dialog. Sikap tersebut harus ditunjukkan dengan menghilangkan kekerasan yang dimulai dengan penghentian pengiriman pasukan aparat keamanan ke Papua.
Selain itu, TPN juga mendorong pemerataan dan keterbukaan infrastruktur digital yang lebih adil di Papua sehingga masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya dan terlibat dalam proses demokrasi di Indonesia.
Pada debat perdana Pilpres 2024 Selasa (12/12) malam, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo telah mengingatkan bahwa strategi penyelesaian permasalahan masalah hak asasi manusia (HAM) dan konflik di Papua tetap membutuhkan dialog.
Hal tersebut disampaikan Ganjar untuk menanggapi strategi yang dikemukakan oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Menurut Ganjar, pendekatan dialog penting dilakukan agar seluruh kelompok yang ada di Papua bisa duduk bersama menyelesaikan permasalahan.
Ganjar kemudian menanyakan kepada Prabowo, apakah setuju untuk melakukan dialog sebagai strategi penyelesaian masalah HAM dan konflik di Papua. Prabowo pun meresponnya dengan mengatakan, dirinya menyetujui pendekatan tersebut.
"Benar saya sangat setuju. Kita harus ada pendekatan dialog, benar," jawab Prabowo.
Sebelum ditanya Ganjar, Prabowo mengatakan bahwa salah satu strategi yang ditawarkan olehnya untuk mengatasi permasalahan di Papua yaitu dengan menegakkan hukum. Selain itu, menurut dia, aparat-aparat di Papua perlu diperkuat dan pembangunan ekonomi di Papua perlu dipercepat.
Baca juga: Ganjar respons Prabowo bahwa penanganan konflik di Papua butuh dialog
Baca juga: Prabowo ungkap strategi penyelesaian masalah HAM di Papua
Baca juga: Prabowo bersemangat jawab isu HAM dan kekerasan di Papua
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023