tidak boleh ada orang Indonesia yang diskriminatifJakarta (ANTARA) -
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memastikan akan melindungi anak dan pasangan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Dalam visi misi kita sudah ada, yakni meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak termasuk soal KDRT," kata Juru Bicara Bidang HAM dan Konstitusi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Munafrizal Manan, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut Munafrizal, pasangan Prabowo-Gibran memang akan memfokuskan untuk meningkatkan perlindungan hak asasi manusia untuk kalangan yang rentan jadi korban seperti anak dan perempuan.
Tidak hanya perlindungan, Manan memastikan Prabowo-Gibran akan menindak tegas kasus diskriminasi antar golongan dan gender guna menciptakan iklim demokrasi yang damai.
"Karena dalam visi dan misi Prabowo-Gibran dijelaskan bahwa tidak boleh ada orang Indonesia yang diskriminatif," ujar Manan.
Saat ditanya tindakan konkret apa yang akan dilakukan Prabowo-Gibran untuk melindungi warga yang terdiskriminasi tersebut, Manan tidak menjelaskan secara rinci.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3 pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
KPU menyelenggarakan debat pertama peserta Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12) malam, dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca juga: PDIP: Respon debat terlihat Prabowo bukan Jokowi
Baca juga: Rois Syuriah PBNU: ANTARA berkewajiban merawat kemajemukan
Baca juga: Komnas HAM harap Pemilu 2024 tak hanya luber jurdil tapi juga inklusif
Baca juga: Rois Syuriah PBNU: ANTARA berkewajiban merawat kemajemukan
Baca juga: Komnas HAM harap Pemilu 2024 tak hanya luber jurdil tapi juga inklusif
Pewarta: Walda Marison
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023