Pengamat: Debat sangat krusial karena masyarakat semakin cerdas

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Gilang Gusti Aji. ANTARA/Dokumen Pribadi.
Anies bicara perubahan, sedangkan Prabowo melanjutkan. Sementara Ganjar yang belum kelihatan
Surabaya (ANTARA) - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Gilang Gusti Aji mengatakan debat tiga calon presiden (capres) sangat krusial karena saat ini masyarakat semakin cerdas.

"Selama ini debat memang tidak banyak mempengaruhi. Namun, belakangan ini beberapa lembaga survei menunjukkan swing voter naik sehingga semakin ke belakang nanti debat akan menjadi krusial, apalagi masyarakat cerdas," kata Gilang di Surabaya, Jatim, Rabu.

Pada debat pertama, lanjut dia, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo telah bercerita soal program, tetapi perlu ditajamkan nanti.

Kemudian, Gilang mengatakan Anies memang sejak awal konsisten menyuarakan perubahan. Sedangkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo.

"Anies bicara perubahan, sedangkan Prabowo melanjutkan. Sementara Ganjar yang belum kelihatan," ucapnya.

Baca juga: Pengamat politik nilai debat capres kunci yakinkan pemilih ragu

Baca juga: Pengamat Unej sebut debat capres bisa mengubah sikap pemilih


"Mau bicara perubahan dulu dia bagian dari kekuasaan, mau melanjutkan sudah tidak sejalan. Kemarin sudah menggambarkan bahwa Anies dan Prabowo akan beradu konsep. Tapi Ganjar belum jelas, kadang nyerang, kadang menyetujui," tuturnya.

Menurut Gilang, debat tidak selesai karena banyak eksposur yang dipotong dan akan menjadi strategi tim.

Untuk itu dia berharap tim pemenangan bisa memberikan strategi yang lebih baik di debat yang akan datang untuk menggaet swing voters yang naik tersebut.

"Setelah debat pasukan siber yang bergerak. Bahkan kadang-kadang digunakan dengan gaya yang serius dan substantif atau gaya santai dan bercanda," ujarnya.

Sebagaimana yang diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar lima kali debat calon presiden-wakil presiden, yakni mulai 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

Pada jadwal debat pertama dibuka dengan tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Kemudian, di tanggal 22 Desember 2023, tema debat yang diambil adalah pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Pada tanggal 7 Januari atau agenda debat ketiga mengangkat persoalan Ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), infrastruktur, keuangan, dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) RI.

Baca juga: Pengamat: Anies dan Ganjar lebih dinamis berargumen dalam debat

Baca juga: Pengamat UB soroti gaya komunikasi politik masing-masing capres


Selanjutnya di tanggal 21 Januari 2024 tema debat-nya adalah energi, sumber daya alam, pajak karbon, pangan, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.

Pada 4 Februari 2024 atau sesi debat terakhir mengangkat tema teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Masa kampanye ditetapkan mulai Selasa (28/11) hingga tanggal 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Panelis: Presiden terpilih harus bentuk pengadilan HAM Sebelumnya

Panelis: Presiden terpilih harus bentuk pengadilan HAM

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS