Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan prinsip pembangunannya akan mengedepankan inklusivitas dan tidak ada kaum yang terpinggirkan.
"Inilah cara kami membangun, melibatkan mereka tanpa meninggalkan mereka, 'no one left behind'," kata Ganjar dalam Debat Calon Presiden Pemilu 2024 yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Ganjar mengatakan dirinya bisa merasakan bagaimana menjadi rakyat kecil karena latar belakang dirinya yang merupakan anak seorang polisi berpangkat tidak tinggi dan berdinas di tingkat kecamatan.
Hal serupa dirasakan pasangan duetnya, yakni cawapres Mahfud MD yang ayahnya adalah seorang pegawai kecamatan.
Baca juga: Ganjar respons Prabowo bahwa penanganan konflik di Papua butuh dialog
Baca juga: Ganjar: Penegakan UU Perampasan Aset-koruptor diseret ke Nusakambangan
"Kalau kami berada pada momentum yang sama, saya dan Pak Mahfud ini adalah orang kecil yang kalau bapaknya rapat kira-kira adalah anggota forkopimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan), kami hanya di level kecamatan," ujarnya.
Dia mengatakan dirinya dan Mahfud sudah terbiasa mendengarkan keluh kesah rakyat dan hal itu yang membuat dirinya bisa mengidentifikasi kaum rentan yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Ganjar mengatakan momentum dirinya dan Mahfud bisa maju sebagai capres-cawapres adalah sebuah momen bersejarah bagi dua orang berlatar rakyat kecil memperebutkan kursi orang nomor satu dan dua di republik ini.
Ganjar mengingatkan kelompok rentan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan.
"Kelompok rentan perempuan, penyandang disabilitas, lansia, anak-anak, orang tua, dan kelompok rentan lainnya harus dilibatkan," kata dia.
Hal tersebut konsisten dengan visi Ganjar yang menginginkan pemerataan pembangunan dengan pemerataan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Ganjar mengatakan visi pemerataan pembangunan tersebut didasarkan pada perjalanan kampanyenya yang dimulai dari Merauke dan cawapres Mahfud MD yang memulai dari Sabang.
"Inilah cara kami membangun, melibatkan mereka tanpa meninggalkan mereka, 'no one left behind'," kata Ganjar dalam Debat Calon Presiden Pemilu 2024 yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Ganjar mengatakan dirinya bisa merasakan bagaimana menjadi rakyat kecil karena latar belakang dirinya yang merupakan anak seorang polisi berpangkat tidak tinggi dan berdinas di tingkat kecamatan.
Hal serupa dirasakan pasangan duetnya, yakni cawapres Mahfud MD yang ayahnya adalah seorang pegawai kecamatan.
Baca juga: Ganjar respons Prabowo bahwa penanganan konflik di Papua butuh dialog
Baca juga: Ganjar: Penegakan UU Perampasan Aset-koruptor diseret ke Nusakambangan
"Kalau kami berada pada momentum yang sama, saya dan Pak Mahfud ini adalah orang kecil yang kalau bapaknya rapat kira-kira adalah anggota forkopimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan), kami hanya di level kecamatan," ujarnya.
Dia mengatakan dirinya dan Mahfud sudah terbiasa mendengarkan keluh kesah rakyat dan hal itu yang membuat dirinya bisa mengidentifikasi kaum rentan yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Ganjar mengatakan momentum dirinya dan Mahfud bisa maju sebagai capres-cawapres adalah sebuah momen bersejarah bagi dua orang berlatar rakyat kecil memperebutkan kursi orang nomor satu dan dua di republik ini.
Ganjar mengingatkan kelompok rentan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan.
"Kelompok rentan perempuan, penyandang disabilitas, lansia, anak-anak, orang tua, dan kelompok rentan lainnya harus dilibatkan," kata dia.
Hal tersebut konsisten dengan visi Ganjar yang menginginkan pemerataan pembangunan dengan pemerataan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Ganjar mengatakan visi pemerataan pembangunan tersebut didasarkan pada perjalanan kampanyenya yang dimulai dari Merauke dan cawapres Mahfud MD yang memulai dari Sabang.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023