Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut debat capres-cawapres menjadi momen krusial bagi ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 serta bagi pemilih.
"Debat adalah salah satu metode kampanye yang daya jangkau audiensnya sangat besar dan luas. Oleh karena itu, debat paslon sangat krusial bagi pasangan calon dan juga bagi pemilih," kata Titi saat dihubungi ANTARA via pesan singkat di Jakarta, Senin.
Melalui debat, lanjut Titi, pemilih dapat menerima penjelasan yang lebih komprehensif soal visi, misi, dan gagasan para paslon. Terlebih, ada peran media sosial untuk diseminasi konten debat secara lebih luas.
"Materi debat menjadi sesuatu yang masif disebarluaskan melalui media penyiaran elektronik dan digital di berbagai platform," jelasnya.
Baca juga: SETARA Institute: Debat capres perlu bahas pelanggaran HAM masa lalu
Titi pun mengimbau pemilih untuk memanfaatkan debat sebagai sarana memperhatikan betul gagasan yang ditawarkan para pasangan capres-cawapres untuk masa kepemimpinan mereka di 2024.
"Pemilih dengan hanya satu suara yang dimilikinya mesti menggunakannya secara optimal, di mana pilihan tersebut dibuat berdasar pertimbangan yang berbasis gagasan, bukan karena sekadar pengaruh gimik dan politik menghibur semata," jelasnya.
Dia juga menyebut debat juga bisa menjadi wahana bagi kelompok pemilih yang masih bimbang untuk bisa menentukan pilihannya dengan lebih yakin.
"Setelah mendengar paparan visi, misi, dan program para paslon," tambahnya.
Baca juga: KPU tambah jatah pendukung tiap paslon hadiri debat perdana
Lebih lanjut, Titi menilai debat tersebut sangat dibutuhkan oleh ketiga paslon untuk meningkatkan dukungan bagi mereka guna bisa masuk ke putaran kedua atau bahkan untuk menang satu putaran.
"Apalagi, berdasarkan banyak survei, kelompok pemilih yang belum menentukan pilihan jumlahnya masih cukup tinggi," kata pakar pemilu tersebut.
KPU telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres-cawapres pada Pilpres 2024. Seluruh rangkaian debat akan dilangsungkan di Jakarta secara berurutan pada 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.
Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Meski demikian, pasangan capres-cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.
Baca juga: Saran SETARA Institute untuk KPU dan panelis agar debat tidak "garing"
Debat pertama, yang mengambil tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga, akan digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jakarta.
KPU juga telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3).
Baca juga: KPU pastikan capres-cawapres saling respons saat debat Pilpres 2024
"Debat adalah salah satu metode kampanye yang daya jangkau audiensnya sangat besar dan luas. Oleh karena itu, debat paslon sangat krusial bagi pasangan calon dan juga bagi pemilih," kata Titi saat dihubungi ANTARA via pesan singkat di Jakarta, Senin.
Melalui debat, lanjut Titi, pemilih dapat menerima penjelasan yang lebih komprehensif soal visi, misi, dan gagasan para paslon. Terlebih, ada peran media sosial untuk diseminasi konten debat secara lebih luas.
"Materi debat menjadi sesuatu yang masif disebarluaskan melalui media penyiaran elektronik dan digital di berbagai platform," jelasnya.
Baca juga: SETARA Institute: Debat capres perlu bahas pelanggaran HAM masa lalu
Titi pun mengimbau pemilih untuk memanfaatkan debat sebagai sarana memperhatikan betul gagasan yang ditawarkan para pasangan capres-cawapres untuk masa kepemimpinan mereka di 2024.
"Pemilih dengan hanya satu suara yang dimilikinya mesti menggunakannya secara optimal, di mana pilihan tersebut dibuat berdasar pertimbangan yang berbasis gagasan, bukan karena sekadar pengaruh gimik dan politik menghibur semata," jelasnya.
Dia juga menyebut debat juga bisa menjadi wahana bagi kelompok pemilih yang masih bimbang untuk bisa menentukan pilihannya dengan lebih yakin.
"Setelah mendengar paparan visi, misi, dan program para paslon," tambahnya.
Baca juga: KPU tambah jatah pendukung tiap paslon hadiri debat perdana
Lebih lanjut, Titi menilai debat tersebut sangat dibutuhkan oleh ketiga paslon untuk meningkatkan dukungan bagi mereka guna bisa masuk ke putaran kedua atau bahkan untuk menang satu putaran.
"Apalagi, berdasarkan banyak survei, kelompok pemilih yang belum menentukan pilihan jumlahnya masih cukup tinggi," kata pakar pemilu tersebut.
KPU telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres-cawapres pada Pilpres 2024. Seluruh rangkaian debat akan dilangsungkan di Jakarta secara berurutan pada 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.
Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Meski demikian, pasangan capres-cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.
Baca juga: Saran SETARA Institute untuk KPU dan panelis agar debat tidak "garing"
Debat pertama, yang mengambil tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga, akan digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jakarta.
KPU juga telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3).
Baca juga: KPU pastikan capres-cawapres saling respons saat debat Pilpres 2024
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023