Jakarta (ANTARA) -
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berpendapat, potensi dan kekuatan pertanian Indonesia sangat besar, maka sudah seharusnya masyarakat bisa merasakan kemakmuran secara merata dari hasil pengelolaan lahan yang adil. Namun kenyataannya bertolak belakang dan justru sering menimbulkan masalah.
Beranjak dari hal itu, isu reforma agraria menjadi salah satu gagasan utama yang akan dituntaskan oleh dirinya dan Anies Baswedan, kata Muhaimin.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Gibran sebut PLTSa jawaban masalah sampah dan kebutuhan listrik warga
Baca juga: Ganjar ingin pembangunan IKN libatkan masyarakat adat
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berjanji akan menuntaskan reforma agraria demi menyejahterakan petani apabila ia bersama calon presiden Anies Baswedan terpilih menjadi pemimpin Indonesia pada 2024.
Menurut Muhaimin kepemilikan lahan di Indonesia sangat tidak berimbang, lantaran mayoritas dari jutaan hektare lahan hanya dimiliki atau dikuasai tidak lebih dari 100 orang.
"Kepemilikan lahan harus seadil-adilnya untuk kepentingan masa depan dan anak cucu ke depan," kata Muhaimin di Depok, Jawa Barat, Kamis.
Pria yang kerap disapa Cak Imin itu menjelaskan selama ini manfaat pengelolaan lahan tidak bisa dirasakan secara merata oleh para petani, padahal yang mengelola lahan setiap harinya adalah mereka.
Dia menambahkan, isu reforma agraria tidak konsisten dituntaskan oleh pemerintah, sehingga gejolak dari para petani atau penggerak perekonomian negara itu selalu bermunculan di berbagai daerah.
"Isu ini selalu muncul terus, tetapi selalu dilupakan setiap waktunya," katanya.
Baca juga: Jubir AMIN: Tujuan kaji ulang IKN untuk pemerataan pembangunan
Baca juga: Bawaslu tegaskan kampanye dilarang pakai kendaraan plat kuning
"Kepemilikan lahan harus seadil-adilnya untuk kepentingan masa depan dan anak cucu ke depan," kata Muhaimin di Depok, Jawa Barat, Kamis.
Pria yang kerap disapa Cak Imin itu menjelaskan selama ini manfaat pengelolaan lahan tidak bisa dirasakan secara merata oleh para petani, padahal yang mengelola lahan setiap harinya adalah mereka.
Dia menambahkan, isu reforma agraria tidak konsisten dituntaskan oleh pemerintah, sehingga gejolak dari para petani atau penggerak perekonomian negara itu selalu bermunculan di berbagai daerah.
"Isu ini selalu muncul terus, tetapi selalu dilupakan setiap waktunya," katanya.
Baca juga: Jubir AMIN: Tujuan kaji ulang IKN untuk pemerataan pembangunan
Baca juga: Bawaslu tegaskan kampanye dilarang pakai kendaraan plat kuning
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berpendapat, potensi dan kekuatan pertanian Indonesia sangat besar, maka sudah seharusnya masyarakat bisa merasakan kemakmuran secara merata dari hasil pengelolaan lahan yang adil. Namun kenyataannya bertolak belakang dan justru sering menimbulkan masalah.
Ia menilai, seharusnya pemerintah hadir di tengah konflik antara masyarakat dengan pemilik lahan. Bahkan persoalan seharusnya tidak perlu lagi sering terjadi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Gibran sebut PLTSa jawaban masalah sampah dan kebutuhan listrik warga
Baca juga: Ganjar ingin pembangunan IKN libatkan masyarakat adat
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023