Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkomitmen untuk dapat menghadirkan konektivitas telekomunikasi yang andal sehingga dapat mendukung dan menyukseskan perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan selain berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan para penyelenggara telekomunikasi, salah satu langkah mewujudkan konektivitas andal juga diperkuat Kementerian Kominfo dengan cara pemantauan.
"Seiring dengan rangkaian Pemilu 2024, Direktorat Jendral Pos dan Pengendalian Informatika rutin melakukan pengukuran Quality of Service (QOS) di 514 kabupaten atau kota dan titik strategis lainnya untuk memonitor kualitas layanan broadband dalam rangka mendukung pemilu 2024," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenkominfo buka konsultasi publik penggunaan SFR untuk komunikasi
Secara lebih khusus, Kementerian Kominfo meminta konektivitas yang lebih andal bisa dihadirkan untuk kantor-kantor perwakilan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terutama saat momen kampanye dan penghitungan suara.
Maka dari itu, Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan Bawaslu dan KPU untuk memastikan jaringan penyelenggara telekomunikasi mana yang digunakan agar diupayakan bisa lebih optimal.
Harapannya dengan pengoptimalan jaringan maka koordinasi antara kantor-kantor daerah KPU serta Bawaslu dapat lebih lancar diterima oleh kantor pusat sehingga apabila ditemukan kendala dapat lebih cepat terselesaikan.
"Soal kualitas jaringan telekomunikasi ini kami berupaya khususnya saat waktu penghitungan suara itu bisa baik, itu kan krusial ya. Jangan sampai ini bermasalah seperti yang pernah terjadi di 2009 waktu menjelang pengumuman penghitungannya berhenti," ujar Budi.
Selain kerja sama terkait konektivitas telekomunikasi, Kementerian Kominfo juga mengajak para penyelenggara telekomunikasi khususnya operator seluler dalam kampanye Pemilu Damai 2024.
Menggunakan layanan SMS Blast dari para operator seluler, Budi mengatakan Kementerian Kominfo membagikan pesan-pesan bernada positif agar masyarakat bisa ikut menggunakan hak pilihnya dan menjaga diri dari hoaks terkait pemilu sehingga dapat tercipta Pemilu yang aman dan sehat.
Di samping itu, Kementerian Kominfo juga memanfaatkan fitur "Status Bar" yang biasanya digunakan untuk menunjukkan kualitas sinyal operator seluler di ponsel pintar dengan membubuhkan pesan Pemilu Damai 2024.
"Nanti selain SMS Blast, akan ada juga itu di status bar masyarakat tulisan #PemiluDamai2024, kalau dulu waktu COVID-19 kan ada pesan #PakaiMasker. Nah nanti juga di tiap handphone menjelang pemilu ada tulisan #PemiluDamai2024 itu salah satu bentuk sosialisasinya," kata Budi.
Baca juga: Langkah Kemenkominfo dalam penanganan dugaan kebocoran data KPU
Baca juga: Startup Studio Indonesia buka pendaftaran untuk batch 8
Baca juga: Desk Pengawasan Pemilu hadir untuk menangani kabar palsu
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan selain berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan para penyelenggara telekomunikasi, salah satu langkah mewujudkan konektivitas andal juga diperkuat Kementerian Kominfo dengan cara pemantauan.
"Seiring dengan rangkaian Pemilu 2024, Direktorat Jendral Pos dan Pengendalian Informatika rutin melakukan pengukuran Quality of Service (QOS) di 514 kabupaten atau kota dan titik strategis lainnya untuk memonitor kualitas layanan broadband dalam rangka mendukung pemilu 2024," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenkominfo buka konsultasi publik penggunaan SFR untuk komunikasi
Secara lebih khusus, Kementerian Kominfo meminta konektivitas yang lebih andal bisa dihadirkan untuk kantor-kantor perwakilan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terutama saat momen kampanye dan penghitungan suara.
Maka dari itu, Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan Bawaslu dan KPU untuk memastikan jaringan penyelenggara telekomunikasi mana yang digunakan agar diupayakan bisa lebih optimal.
Harapannya dengan pengoptimalan jaringan maka koordinasi antara kantor-kantor daerah KPU serta Bawaslu dapat lebih lancar diterima oleh kantor pusat sehingga apabila ditemukan kendala dapat lebih cepat terselesaikan.
"Soal kualitas jaringan telekomunikasi ini kami berupaya khususnya saat waktu penghitungan suara itu bisa baik, itu kan krusial ya. Jangan sampai ini bermasalah seperti yang pernah terjadi di 2009 waktu menjelang pengumuman penghitungannya berhenti," ujar Budi.
Selain kerja sama terkait konektivitas telekomunikasi, Kementerian Kominfo juga mengajak para penyelenggara telekomunikasi khususnya operator seluler dalam kampanye Pemilu Damai 2024.
Menggunakan layanan SMS Blast dari para operator seluler, Budi mengatakan Kementerian Kominfo membagikan pesan-pesan bernada positif agar masyarakat bisa ikut menggunakan hak pilihnya dan menjaga diri dari hoaks terkait pemilu sehingga dapat tercipta Pemilu yang aman dan sehat.
Di samping itu, Kementerian Kominfo juga memanfaatkan fitur "Status Bar" yang biasanya digunakan untuk menunjukkan kualitas sinyal operator seluler di ponsel pintar dengan membubuhkan pesan Pemilu Damai 2024.
"Nanti selain SMS Blast, akan ada juga itu di status bar masyarakat tulisan #PemiluDamai2024, kalau dulu waktu COVID-19 kan ada pesan #PakaiMasker. Nah nanti juga di tiap handphone menjelang pemilu ada tulisan #PemiluDamai2024 itu salah satu bentuk sosialisasinya," kata Budi.
Baca juga: Langkah Kemenkominfo dalam penanganan dugaan kebocoran data KPU
Baca juga: Startup Studio Indonesia buka pendaftaran untuk batch 8
Baca juga: Desk Pengawasan Pemilu hadir untuk menangani kabar palsu
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023