Sorong (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengincar satu fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Barat Daya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Oleh karena itu, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka, mengumpulkan para kader PSI termasuk calon anggota legislatif dari PSI se-Papua Barat Daya di Sorong, Sabtu, untuk konsolidasi.
Dalam kesempatan itu, Kaesang memberikan instruksi kepada para kader untuk mendapatkan lebih banyak suara pada Pemilu 2024.
"Tadi (pertemuan, red.) 95 persen untuk konsolidasi pemenangan PSI," kata Kaesang selepas rapat konsolidasi di Sorong.
Dia menambahkan sisa pertemuan juga membahas strategi memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan calon nomor urut 2 yang diusung PSI bersama partai politik lain dari Koalisi Indonesia Maju.
Kaesang, saat ditanya mengenai peluang PSI mendapatkan satu fraksi di Papua Barat Daya, mengaku optimistis, karena berkaca dari hasil Pemilu 2019.
Baca juga: Kaesang awali safari politik di Sorong temui komunitas nelayan
Baca juga: Kaesang akui dirinya produk instan, tapi kenal politik sejak 2005
"Kami di Pemilu 2019 yang lalu, kami di sini lumayan-lah. Kami punya 14 kursi di seluruh Papua. Oleh karena itu, harusnya Papua Barat Daya sebagai provinsi baru Insya Allah dapat hal yang sama juga. Insya Allah dapat satu fraksi," kata Ketua Umum PSI.
Kaesang optimistis karena caleg-caleg dari PSI beberapa di antaranya yang berpengalaman mencalonkan diri pada pemilu periode sebelumnya.
“Tadi (kader-kader) yakin bisa satu fraksi, soalnya kami yang di Kota Sorong ada juga yang dari Partai Berkarya dulu 2019 waktu itu beliau sudah menjadi anggota dewan, dan sekarang bersama kami,” ucap dia.
Kemudian, ada juga eks kader Partai Hanura, yang saat dia berusia 21 tahun mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Namun, dia yang saat ini berusia 25 tahun pun memilih pindah partai ke PSI.
Oleh karena itu, Kaesang meminta para kader fokus bekerja, khususnya turun langsung ke masyarakat dan memberikan penjelasan secara langsung kepada masyarakat mengenai program-program PSI.
Dia juga mengingatkan kader-nya di Papua Barat Daya untuk mempraktikkan politik yang santun.
"(Instruksi ke para kader, red.) tetap kita menjunjung tinggi politik yang santai, politik yang santun, tidak mencela orang lain, tidak nyinyir ke orang lain. Turun langsung ke masyarakat, sosialisasi langsung ke masyarakat,” kata Kaesang Pangarep menjawab pertanyaan ANTARA.
Kaesang beserta rombongan memulai safari politik PSI di Sorong pada Sabtu, kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Jayapura, Papua, Minggu (26/11).
Dalam rangkaian safari politiknya di Sorong, Kaesang menemui komunitas nelayan di Pasar Ikan Jembatan Puri Klaligi dan di Kampung Nelayan Malawei.
Di dua lokasi itu, Kaesang berkeliling pasar dan kampung, menyapa warga, dan juga berdialog mendengar aspirasi masyarakat setempat.
Di Kampung Nelayan, perwakilan masyarakat Yohanna meminta Kaesang turut membantu pengurusan izin lingkungan (AMDAL) untuk 310 rumah di Kampung Nelayan Malawei.
Warga khawatir tanpa izin AMDAL rumah-rumah mereka dapat tergusur, sementara biaya untuk mengurus itu mencapai Rp800 juta.
Kaesang, di hadapan warga pun menyampaikan dia akan meneruskan permintaan itu kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Insya Allah nanti Pak Presiden akan menyelesaikan janjinya tadi, yang masalah AMDAL masih ada 300-an rumah lagi. Semoga saat beliau tidak lagi menjabat bisa selesai,” harap Kaesang.
Oleh karena itu, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka, mengumpulkan para kader PSI termasuk calon anggota legislatif dari PSI se-Papua Barat Daya di Sorong, Sabtu, untuk konsolidasi.
Dalam kesempatan itu, Kaesang memberikan instruksi kepada para kader untuk mendapatkan lebih banyak suara pada Pemilu 2024.
"Tadi (pertemuan, red.) 95 persen untuk konsolidasi pemenangan PSI," kata Kaesang selepas rapat konsolidasi di Sorong.
Dia menambahkan sisa pertemuan juga membahas strategi memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan calon nomor urut 2 yang diusung PSI bersama partai politik lain dari Koalisi Indonesia Maju.
Kaesang, saat ditanya mengenai peluang PSI mendapatkan satu fraksi di Papua Barat Daya, mengaku optimistis, karena berkaca dari hasil Pemilu 2019.
Baca juga: Kaesang awali safari politik di Sorong temui komunitas nelayan
Baca juga: Kaesang akui dirinya produk instan, tapi kenal politik sejak 2005
"Kami di Pemilu 2019 yang lalu, kami di sini lumayan-lah. Kami punya 14 kursi di seluruh Papua. Oleh karena itu, harusnya Papua Barat Daya sebagai provinsi baru Insya Allah dapat hal yang sama juga. Insya Allah dapat satu fraksi," kata Ketua Umum PSI.
Kaesang optimistis karena caleg-caleg dari PSI beberapa di antaranya yang berpengalaman mencalonkan diri pada pemilu periode sebelumnya.
“Tadi (kader-kader) yakin bisa satu fraksi, soalnya kami yang di Kota Sorong ada juga yang dari Partai Berkarya dulu 2019 waktu itu beliau sudah menjadi anggota dewan, dan sekarang bersama kami,” ucap dia.
Kemudian, ada juga eks kader Partai Hanura, yang saat dia berusia 21 tahun mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Namun, dia yang saat ini berusia 25 tahun pun memilih pindah partai ke PSI.
Oleh karena itu, Kaesang meminta para kader fokus bekerja, khususnya turun langsung ke masyarakat dan memberikan penjelasan secara langsung kepada masyarakat mengenai program-program PSI.
Dia juga mengingatkan kader-nya di Papua Barat Daya untuk mempraktikkan politik yang santun.
"(Instruksi ke para kader, red.) tetap kita menjunjung tinggi politik yang santai, politik yang santun, tidak mencela orang lain, tidak nyinyir ke orang lain. Turun langsung ke masyarakat, sosialisasi langsung ke masyarakat,” kata Kaesang Pangarep menjawab pertanyaan ANTARA.
Kaesang beserta rombongan memulai safari politik PSI di Sorong pada Sabtu, kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Jayapura, Papua, Minggu (26/11).
Dalam rangkaian safari politiknya di Sorong, Kaesang menemui komunitas nelayan di Pasar Ikan Jembatan Puri Klaligi dan di Kampung Nelayan Malawei.
Di dua lokasi itu, Kaesang berkeliling pasar dan kampung, menyapa warga, dan juga berdialog mendengar aspirasi masyarakat setempat.
Di Kampung Nelayan, perwakilan masyarakat Yohanna meminta Kaesang turut membantu pengurusan izin lingkungan (AMDAL) untuk 310 rumah di Kampung Nelayan Malawei.
Warga khawatir tanpa izin AMDAL rumah-rumah mereka dapat tergusur, sementara biaya untuk mengurus itu mencapai Rp800 juta.
Kaesang, di hadapan warga pun menyampaikan dia akan meneruskan permintaan itu kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Insya Allah nanti Pak Presiden akan menyelesaikan janjinya tadi, yang masalah AMDAL masih ada 300-an rumah lagi. Semoga saat beliau tidak lagi menjabat bisa selesai,” harap Kaesang.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023