Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan tagline yang diusung dirinya bersama pasangannya Calon Presiden Ganjar Pranowo adalah mempertahankan yang bagus dan mengganti dengan yang lebih bagus.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan itu, awalnya Mahfud mengatakan bahwa tenaga pengajar di swasta sering kali diambil ke sekolah negeri.
"Betul itu guru yang swasta diambil negeri, itu sebetulnya diagnosis benar, terapinya salah, kenapa diagnosisnya benar? Benar bahwa sekolah madrasah, sekolah swasta itu perlu guru tetap yang sudah memenuhi syarat untuk digaji oleh pemerintah," ujar Mahfud.
"Itu masalahnya diagnosanya agar bisa hidup, tapi terapinya salah. Lalu, di semua negeri diambil, tambah mati yang swasta ini," ujarnya lagi.
Ia mengaku hal itu pernah terjadi kepada dirinya saat mengajar di swasta, namun dipekerjakan juga di negeri. Menurut dia, kondisi tersebut harus diubah.
"Kalau terapinya begini terus kacau kita. Setiap madrasah mendidik tenaga baru, lalu agar digaji oleh pemerintah pindah lagi ke sana mulai lagi ke sana. Ini tidak sehat," ujar Mahfud.
Untuk itu, dia menyoroti tagline yang diusung bersama Ganjar. Mahfud menegaskan pihaknya mengusung keberlanjutan dan perbaikan.
"Apa sebenarnya tagline Pak Ganjar-Mahfud? Kalau di tempat Pak Anies itu perubahan yang sering diartikan penggantian total, di tempat Pak Prabowo kelanjutan," ujarnya.
"Bagi kami ada dalilnya setelah fiqih, yaitu mempertahankan yang lama tapi bagus dan mengganti yang baru yang lebih bagus lagi. Itu dalil 'Pertahankan lama asal bagus dan ambil baru asal lebih bagus', itu artinya perbaikan," pungkas Mahfud.
Baca juga: Haedar Nashir ingatkan Ganjar-Mahfud tak tebar janji kampanye
Hal ini disampaikan Mahfud dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan itu, awalnya Mahfud mengatakan bahwa tenaga pengajar di swasta sering kali diambil ke sekolah negeri.
"Betul itu guru yang swasta diambil negeri, itu sebetulnya diagnosis benar, terapinya salah, kenapa diagnosisnya benar? Benar bahwa sekolah madrasah, sekolah swasta itu perlu guru tetap yang sudah memenuhi syarat untuk digaji oleh pemerintah," ujar Mahfud.
"Itu masalahnya diagnosanya agar bisa hidup, tapi terapinya salah. Lalu, di semua negeri diambil, tambah mati yang swasta ini," ujarnya lagi.
Ia mengaku hal itu pernah terjadi kepada dirinya saat mengajar di swasta, namun dipekerjakan juga di negeri. Menurut dia, kondisi tersebut harus diubah.
"Kalau terapinya begini terus kacau kita. Setiap madrasah mendidik tenaga baru, lalu agar digaji oleh pemerintah pindah lagi ke sana mulai lagi ke sana. Ini tidak sehat," ujar Mahfud.
Untuk itu, dia menyoroti tagline yang diusung bersama Ganjar. Mahfud menegaskan pihaknya mengusung keberlanjutan dan perbaikan.
"Apa sebenarnya tagline Pak Ganjar-Mahfud? Kalau di tempat Pak Anies itu perubahan yang sering diartikan penggantian total, di tempat Pak Prabowo kelanjutan," ujarnya.
"Bagi kami ada dalilnya setelah fiqih, yaitu mempertahankan yang lama tapi bagus dan mengganti yang baru yang lebih bagus lagi. Itu dalil 'Pertahankan lama asal bagus dan ambil baru asal lebih bagus', itu artinya perbaikan," pungkas Mahfud.
Baca juga: Haedar Nashir ingatkan Ganjar-Mahfud tak tebar janji kampanye
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023