Jakarta (ANTARA) - Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa PAN diprediksi lolos ambang batas parlemen atau parliemantary threshold karena meraih suara sebesar 4,3 persen.
“PDIP paling banyak dipilih (24,1 persen), kemudian Gerindra (14,4 persen). PAN berhasil mengantongi 4,3 persen,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" yang dipantau secara virtual di Jakarta, Minggu.
Dalam survei tersebut disebutkan bahwa hanya delapan partai yang lolos ambang batas parlemen yaitu PDIP memperoleh elektabilitas 24,1 persen, Partai Gerindra (14,4 persen), Partai Golkar (9,3 persen), PKB (7,7 persen). Partai NasDem (7 persen), PKS (6,2 persen), Partai Demokrat (5,2 persen), dan PAN (4,3 persen).
Sementara itu, partai yang tidak lolos ambang batas parlemen antara lain PPP (3 persen), Partai Perindo (1,5 persen), PSI (0,9 persen), Partai Hanura (0,6 persen), Partai Gelora (0,2 persen), Partai Buruh (0,2 persen), PKN (0,1 persen), PBB (0,1 persen), Partai Garuda (0,1 persen), dan Partai Ummat (0 persen). Sementara itu sebanyak 14,9 persen responden tidak menjawab.
Burhanuddin menjelaskan pada temuan lain, survei Indikator turut memotret seberapa militan para pendukung partai.
Ketika disodorkan pertanyaan kemungkinan mengubah pilihan partai, menurut dia, simpatisan PAN terhitung solid karena mayoritas pendukung partai itu tak termasuk dalam barisan pemilih lemah.
“Ada sebesar 76,4 persen pendukung PAN yang menyatakan kecil kemungkinan mengubah pilihan. Kendati demikian, masih ada 19 persen yang mengatakan kemungkinan besar mengubah pilihan," ujarnya.
Dia menjelaskan secara garis besar, sekitar 27,3 persen pemilih partai saat ini merupakan pemilih lemah, yakni masih besar kemungkinan mengubah pilihannya. Namun menurut dia, dilihat menurut basis partai, PAN dan PDIP paling solid pemilihnya.
Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.
Baca juga: PAN: Menteri cuti ikut kampanye tergantung izin presiden
Baca juga: Survei Indikator: Basis pendukung Ganjar beralih ke Gibran
“PDIP paling banyak dipilih (24,1 persen), kemudian Gerindra (14,4 persen). PAN berhasil mengantongi 4,3 persen,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" yang dipantau secara virtual di Jakarta, Minggu.
Dalam survei tersebut disebutkan bahwa hanya delapan partai yang lolos ambang batas parlemen yaitu PDIP memperoleh elektabilitas 24,1 persen, Partai Gerindra (14,4 persen), Partai Golkar (9,3 persen), PKB (7,7 persen). Partai NasDem (7 persen), PKS (6,2 persen), Partai Demokrat (5,2 persen), dan PAN (4,3 persen).
Sementara itu, partai yang tidak lolos ambang batas parlemen antara lain PPP (3 persen), Partai Perindo (1,5 persen), PSI (0,9 persen), Partai Hanura (0,6 persen), Partai Gelora (0,2 persen), Partai Buruh (0,2 persen), PKN (0,1 persen), PBB (0,1 persen), Partai Garuda (0,1 persen), dan Partai Ummat (0 persen). Sementara itu sebanyak 14,9 persen responden tidak menjawab.
Burhanuddin menjelaskan pada temuan lain, survei Indikator turut memotret seberapa militan para pendukung partai.
Ketika disodorkan pertanyaan kemungkinan mengubah pilihan partai, menurut dia, simpatisan PAN terhitung solid karena mayoritas pendukung partai itu tak termasuk dalam barisan pemilih lemah.
“Ada sebesar 76,4 persen pendukung PAN yang menyatakan kecil kemungkinan mengubah pilihan. Kendati demikian, masih ada 19 persen yang mengatakan kemungkinan besar mengubah pilihan," ujarnya.
Dia menjelaskan secara garis besar, sekitar 27,3 persen pemilih partai saat ini merupakan pemilih lemah, yakni masih besar kemungkinan mengubah pilihannya. Namun menurut dia, dilihat menurut basis partai, PAN dan PDIP paling solid pemilihnya.
Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.
Baca juga: PAN: Menteri cuti ikut kampanye tergantung izin presiden
Baca juga: Survei Indikator: Basis pendukung Ganjar beralih ke Gibran
Pewarta: Rina Nur Anggraini
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023