dia (Mahfud MD) adalah Gusdurian. Dia murid loyal Gus DurJakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai sosok Mahfud MD dapat mempertebal kekuatan Ganjar Pranowo meraup suara pemilih di Jawa Timur, khususnya di wilayah Tapal Kuda dan Madura.
"Saya berkata seperti itu karena beliau (Mahfud MD) dari sana asalnya," kata Emrus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Tapal kuda adalah sebutan bagi kawasan di bagian timur Jawa Timur yang mencakup tujuh kabupaten, yakni Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, dan Probolinggo.
Bakal calon wakil presiden Mahfud MD lahir di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur.
Baca juga: Mahfud: hakim MK terlibat konflik kepentingan tak boleh putus perkara
Menurut Emrus, figur sekaliber Mahfud merupakan tokoh intelektual di bidang hukum dan dikenal cukup religius. Sosok Mahfud dinilai bisa memikat warga Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Tapal Kuda dan Madura.
"Selain itu, dia (Mahfud MD) adalah Gusdurian. Dia bisa dikatakan murid loyal Gus Dur yang setia," imbuhnya.
Selain itu, Emrus menilai citra Mahfud sebagai figur NU kultural dari Madura, yang ditopang oleh kualitas personalnya sebagai ahli hukum tata negara, bisa menjadi harapan sebagai penyuara aspirasi politik warga NU.
Mahfud pun tinggal mendatangi kawasan tersebut untuk membangun ikatan lebih erat dengan pemilih dari NU.
"Dengan kemampuan yang dimiliki, saya pikir di daerah yang kental dengan NU, seperti Madura dan Tapal Kuda, saya kira dia mendulang suara di daerah ini. Pada umumnya, masyarakat melihat dari sisi religius Pak Mahfud," kata Emrus.
Baca juga: Mahfud komitmen lanjutkan kerja Tim Reformasi Hukum jika terpilih
Dia juga menyebut Mahfud lebih berpeluang dipilih warga NU dari Madura dan wilayah Tapal Kuda daripada bakal cawapres Muhaimin Iskandar, yang juga cukup berpengaruh di kalangan warga NU di Jawa Timur.
"Muhaimin meninggalkan Gus Dur. Itu menjadi catatan juga. Tetapi, coba lihat Mahfud MD, catatan dia positif. Rekam jejak atau langkah dari Mahfud MD baik. Dia tidak mau melakukan manuver untuk politik pragmatis," jelas Emrus.
Di Jawa Timur, katanya, elektabilitas bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tergolong ciamik. Dalam survei Indikator Politik Indonesia, yang dirilis awal Oktober lalu, Ganjar unggul dengan elektabilitas 43,9 persen, kemudian diikuti Prabowo 33,8 persen dan Anies 14,4 persen.
Menurut Emrus, rekam jejak Mahfud yang di lembaga eksekutif, legislatif, hingga yudikatif tak perlu diragukan lagi untuk menarik hati para pemilih. Pengalaman Mahfud di politik bisa menjadi andalan Ganjar untuk mendapat lebih banyak suara dari NU.
"Saya memandang memang tokoh seperti Mahfud yang seharusnya maju dan jangan seseorang yang baru tiga tahun jadi wali kota yang belum matang dalam berproses," ujar Emrus.
Baca juga: Ganjar-Mahfud "ngopi" bareng gen Z di M Bloc Jaksel
KPU RI membuka pendaftaran calon peserta Pilpres 2024 pada 19-25 Oktober 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) disebutkan bahwa pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Mahfud pimpin sidang Dewan GTK bahas calon pahlawan nasional 2023
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023