Jakarta (ANTARA) - Wakil Bendahara Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Dedy Ansari mendukung Menteri BUMN sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan bergabung sebagai bagian dari Partai Golkar.
“Saya dan teman-teman muda Golkar mendorong agar Pak Erick Thohir di-Golkar-kan,” kata Dedy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sebab, kata dia, Erick merupakan salah satu figur yang diminati publik dengan mengantongi sejumlah kriteria sebagai bakal cawapres yang mumpuni. Selain itu, dia menyebut Erick memiliki rekam jejak banyak kinerja strategis di Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Memilih Erick adalah opsi terbaik, menimbang sosoknya yang sedari awal memenuhi kriteria konstitusi sebagai cawapres, termasuk melihat tingkat keterpilihan atau elektabilitas, serta tentu saja integritasnya,” tambah Dedy.
Baca juga: RUMAH Indonesia dukung Erick sebagai bacawapres Prabowo
Baca juga: SPIN: Prabowo dapat 10 keuntungan jika gaet Erick Thohir jadi Cawapres
Dia lantas menyinggung aksi “bersih-bersih” BUMN yang dilakukan Erick Thohir, di mana dalam aksinya yang teranyar ia bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengungkap penyelewengan dana pensiun di tubuh BUMN.
“Kita bisa lihat sendiri rekam jejak beliau dan banyak isu yang dituntaskan selama Pak Erick memimpin Kementerian BUMN,” ucapnya.
Meski demikian, Dedy mengaku bahwa bursa kandidat bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo masih dinamis yang nantinya akan diputuskan oleh para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).Dia mengajak anak muda yang terlibat di partai politik untuk menjadikan momen menjelang suksesi 2024 sebagai sarana belajar dan menyimak dinamika politik Indonesia.
“Semoga proses menuju pemilu berlangsung damai dan aman,” kata dia.
Terpisah, Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jerry Sambuaga menegaskan pernyataan kader AMPI yang mengatakan bahwa AMPI mendukung calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir untuk mendampingi capres Prabowo Subianto itu pernyataan pribadi, bukan mewakili organisasi AMPI.
"Pernyataan Dedi Anshari itu adalah sikap pribadi bukan sikap resmi organisasi. Tadi saya sudah tegur langsung Dedi, dan dia sudah minta maaf soal pernyataannya tersebut dan sekaligus sudah menegaskan bahwa pernyataannya adalah pernyataan pribadi, sama sekali tidak mewakili AMPI, " katanya.
Jerry kemudian menambahkan, "Soal siapa cawapres, kita tunggu arahan dari Pak Airlangga Hartarto, kalau sudah ada keputusan dari Pak Ketum, tentu kita akan patuh, tertib, tegak lurus, kawal, jalankan dan amankan," tegasnya.
Sebelumnya, Selasa (17/10) Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono menegaskan bakal cawapres untuk Prabowo Subianto, kalau bukan dari Partai Golkar, akan "di Golkar kan" terlebih dahulu.Hal itu disampaikan Agung, terkait pasangan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan disandingkan dengan bacapres Prabowo Subianto pada Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk bacawapres KIM dari Partai Golkar, kalaupun bukan dari Golkar akan ‘di-Golkar-kan ’ dulu. Bisa melalui AMPI atau ormas hasta karya lainnya," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Pada berita ini telah dilakukan perbaikan terutama pada judul dan penambahan nara sumber pada pukul 18.42 WIB. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023