Lima KPPS di DKI meninggal dunia

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Ilustrasi - Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan rekapitulasi surat suara di tingkat Kecamatan di GOR Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019). (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI) (Nova Wahyudi)
Jakarta (ANTARA) - Lima orang dari unsur Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di DKI Jakarta telah meninggal dunia.

"Sampai kemarin lima korban. Belum ada update terbaru," kata Komisioner KPU DKI Jakarta Partono saat dihubungi pada Minggu.

Korban jiwa terakhir adalah Agus Suhanda (50) yang tutup usia di RS AL Mintohardjo pada Sabtu (27/4). Ia diduga kelelahan akibat bekerja keras saat proses penghitungan suara Pemilu 17 April 2019.

Agus yang merupakan petugas KPPS Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan ini sempat dilarikan ke rumah sakit setelah menunaikan tugasnya di TPS 013 Kelurahan Guntur. Dia kemudian menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (27/4) siang.

Wafatnya Agus menambah panjang daftar korban Pemilu Serentak 2019 di DKI Jakarta.

Anggota KPPS lain yang juga meninggal dunia adalah Rudi Mulya Prabowo di Pisangan Baru (Jakarta Timur), Sopian (KPPS Kelurahan Krendang, Jakarta Barat), Tutung Suryadi (KPPS Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat) dan Muhammad Taufik (KPPS Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat).

Baca juga: KPU DKI galang dana sukarela untuk KPPS meninggal dunia

Baca juga: Djarot ingin pastikan semua pemilh masuk DPT

 
Pewarta:
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Sementara PDI Perjuangan masih teratas menurut Situng KPU Sebelumnya

Sementara PDI Perjuangan masih teratas menurut Situng KPU

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024 Selanjutnya

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024