Pengamat sebut pasangan capres 02 tidak "out of the box"

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro. ( feb.ui.ac.id)
Dalam manajemen, ekonomi itu bukan untuk menyenangkan satu pihak. Harus bisa dilihat persoalan besarnya sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan pihak lain. Bukan sekadar menerima keluhan orang per orang
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro menilai pasangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak memiliki pemikiran yang "out of the box" dan tidak konstruktif dalam memahami persoalan ekonomi.

"Dalam manajemen, ekonomi itu bukan untuk menyenangkan satu pihak. Harus bisa dilihat persoalan besarnya sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan pihak lain. Bukan sekadar menerima keluhan orang per orang," kata Ari Kuncoro, usai menghadiri usai debat capres kelima yang digelar di Hotel Sultan, di Jakarta, Sabtu.

Ari yang juga dekan FEB UI itu, mencontohkan ucapan Sandiaga tentang seorang ibu yang mengeluhkan tarif listrik yang katanya terus naik.

Ia menjelaskan, seorang pemimpin bukan sekadar mendengarkan keluhan orang per orang tapi juga mencari solusi untuk menyelesaikannya.

Terlepas dari persoalan itu, kementerian ESDM juga telah nemutuskan bahwa tidak ada kenaikan listrik dalam enam bulan terakhir.

PT PLN (Persero) pada 1 Maret 2019 juga telah resmi menurunkan tarif listrik untuk 21 juta rumah tangga pelanggan R-1 900 Volt Ampere (VA). Penurunan tarif listrik itu akan dilakukan dalam rangka pemberian insentif. Dengan insentif tersebut, per 1 Maret 2019, 21 juta pelanggan R-1 900 VA yang selama ini membayar tagihan listrik sebesar Rp1.352 per kWh dipangkas menjadi Rp1.300 per kWh.

Dalam debat capres terakhir tersebut, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan menjanjikan swasembada dalam bidang pangan dan energi untuk menekan tingginya defisit neraca perdagangan.

Sandiaga dalam debat capres terakhir di Jakarta, Sabtu, mengatakan upaya ini harus dilakukan karena kebijakan impor yang dilakukan tidak membuat harga kebutuhan pokok menjadi stabil dan terjangkau.

Upaya mendorong swasembada pangan, kata dia, adalah dengan memperlancar pemberian pupuk dan bibit bagi petani, memberikan obat-obatan murah dan menghentikan impor saat panen raya.

Sedangkan, upaya swasembada energi adalah dengan menggunakan energi biofuel dan memanfaatkan kembali 10 juta hektare lahan rusak serta terlantar.

"Bersama Prabowo-Sandi kita turunkan harga listrik dan pastikan harga sembako murah tanpa penerbitan kartu-kartu baru," katanya.
 
Pewarta:
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Debat terakhir, bulatkan pilihan rakyat Sebelumnya

Debat terakhir, bulatkan pilihan rakyat

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024 Selanjutnya

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024