Jakarta (ANTARA News) - Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah bertemu dengan putri pendiri Partai Keadilan Sejahtera mendiang KH Yusuf Supendi, yang sempat menjadi caleg PDI Perjuangan.
Dalam pertemuan itu putri Yusuf, Azmah Shoobiroh mengungkapkan wasiat Yusuf Supendi soal PDIP.
"Saya bertemu dengan putri almarhum KH Yusuf Supendi, Azmah Shoobiroh. Dalam pertemuan itu Azmah membuka banyak kenangan terhadap sosok almarhun KH Yusuf Supendi," kata Basarah di Jakarta, Rabu.
Wakil Ketua MPR RI itu mengungkapkan dirinya bersama Azmah melihat 12 rekaman video Yusuf Supendi semasa hidupnya.
"Di rekaman itu, Kiai Yusuf menyampaikan sikap-sikapnya dengan pemikiran yang jernih. Menggambarkan capaian kebijaksanaan yang sempurna," kata Basarah.
Basarah mengatakan testimoni Yusuf Supendi tentang alasan bergabung dengan PDIP juga telah diunggah di laman Youtube, sesuai dengan pesan Yusuf beberapa hari sebelum Yusuf wafat.
Sementara itu putri Yusuf, Azmah menyatakan bahwa selama ini dirinya mendampingi sang ayah. Dan di saat-saat akhir hidupnya, kata Azmah, almarhum Yusuf Supendi banyak bercerita soal alasannya bergabung ke PDI Perjuangan.
Kiai Yusuf ingin berdakwah di partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
"Beliau banyak menceritakan ke saya mengapa bergabung ke PDI Perjuangan. Almarhum benar-benar ingin berdakwah di 'Kandang Banteng'. Sikap almarhum tersebut setelah melalui kajian yang lama, dan kebetulan sahabat-sahabat beliau juga banyak berasal dari PDI Perjuangan," jelas Azmah Soobiroh.
Wafatnya Yusuf membuat PDIP harus mengganti posisi lowong di daftar calegnya. Dan penggantinya adalah putri kandung Yusuf sendiri, yakni Azmah. Dia menjadi caleg PDIP dengan daerah pemilihan Kabupaten Bogor, di nomor urut 2.
"Upaya almarhum Abi, untuk berdakwah di 'Kandang Banteng', saya teruskan. Dan saya melihat sendiri, tuduhan bahwa PDI Perjuangan menjaga jarak dengan Islam sama sekali tidak benar dan hanya merupakan fitnah yang keji," kata Azmah.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih, karena menjadi caleg PDI Perjuangan dipersiapkan dengan baik melalui Sekolah Partai.
"Dimana ideologi Pancasila dan strategi pemenangan pemilu diajarkan dengan cara gotong royong dan bermartabat," tutur Azmah.
Dalam pertemuan itu putri Yusuf, Azmah Shoobiroh mengungkapkan wasiat Yusuf Supendi soal PDIP.
"Saya bertemu dengan putri almarhum KH Yusuf Supendi, Azmah Shoobiroh. Dalam pertemuan itu Azmah membuka banyak kenangan terhadap sosok almarhun KH Yusuf Supendi," kata Basarah di Jakarta, Rabu.
Wakil Ketua MPR RI itu mengungkapkan dirinya bersama Azmah melihat 12 rekaman video Yusuf Supendi semasa hidupnya.
"Di rekaman itu, Kiai Yusuf menyampaikan sikap-sikapnya dengan pemikiran yang jernih. Menggambarkan capaian kebijaksanaan yang sempurna," kata Basarah.
Basarah mengatakan testimoni Yusuf Supendi tentang alasan bergabung dengan PDIP juga telah diunggah di laman Youtube, sesuai dengan pesan Yusuf beberapa hari sebelum Yusuf wafat.
Sementara itu putri Yusuf, Azmah menyatakan bahwa selama ini dirinya mendampingi sang ayah. Dan di saat-saat akhir hidupnya, kata Azmah, almarhum Yusuf Supendi banyak bercerita soal alasannya bergabung ke PDI Perjuangan.
Kiai Yusuf ingin berdakwah di partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
"Beliau banyak menceritakan ke saya mengapa bergabung ke PDI Perjuangan. Almarhum benar-benar ingin berdakwah di 'Kandang Banteng'. Sikap almarhum tersebut setelah melalui kajian yang lama, dan kebetulan sahabat-sahabat beliau juga banyak berasal dari PDI Perjuangan," jelas Azmah Soobiroh.
Wafatnya Yusuf membuat PDIP harus mengganti posisi lowong di daftar calegnya. Dan penggantinya adalah putri kandung Yusuf sendiri, yakni Azmah. Dia menjadi caleg PDIP dengan daerah pemilihan Kabupaten Bogor, di nomor urut 2.
"Upaya almarhum Abi, untuk berdakwah di 'Kandang Banteng', saya teruskan. Dan saya melihat sendiri, tuduhan bahwa PDI Perjuangan menjaga jarak dengan Islam sama sekali tidak benar dan hanya merupakan fitnah yang keji," kata Azmah.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih, karena menjadi caleg PDI Perjuangan dipersiapkan dengan baik melalui Sekolah Partai.
"Dimana ideologi Pancasila dan strategi pemenangan pemilu diajarkan dengan cara gotong royong dan bermartabat," tutur Azmah.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018