Cibinong, Jawa Barat (ANTARA News) - Calon presiden petahana, Joko Widodo, melantik 7.000 sukarelawan yang siap membantunya pada Pemilu 2019.
"Sukarelawan itu juga mengucap janji pemenangan yang akan tetap membantu untuk memenangkan pasangan Jokowi/Ma'Aruf dalam perhelatan Pilpres 2019," kata Jokowi, di kawasan Industri Bogor Cemerlang, Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa.
Pada Pemilu 2014, Jokowi mengaku kalah telak di Kabupaten Bogor. Namun, pada tahun 2019, sukarelawan Jokowi harus lebih unggul daripada yang lainnya.
Pada pemenangan ini, kata Jokowi, sukarelawan harus mampun berkata apa adanya dan tidak menyebarkan isu berupa SARA maupun hoaks.
Selain itu, juga harus tetap mengedepankan nilai-nilai luhur dalam mencapai pemenangan yang murni.
Jokowi berpesan kepada sukarelawan tetap mengedepankan visi utama, yaitu "Program Kerja Nyata" yang tentunya dapat mengubah mental bangsa.
"Tapi terus jangan membumbui segala sesuatunya dengan hal-hal yang tidak jelas. Sukarelawan Jokowi harus berani mengedepankan sportivitas dan hal yang nyata, bukan kata si dia," katanya.
Pada program kerja nyata yang sekarang berjalan, menurut dia, sebenarnya cukup dirasakan oleh masyarakat karena semua kegiatan kementerian maupun daerah lebih mengarah pada pembangunan infrastruktur.
Pembangunan itu juga diikuti dengan adanya pemerintahan desa yang anggarannya lebih dari Rp100 Triliun. Hal ini tentunya dengan adanya hal tersebut masyarakat dapat lebih sejahtera.
Janji sukarelawan itu, antara lain, akan memperjuangkan Jokowi untuk dapat duduk kembali menjadi Presiden RI yang bersanding dengan calonnya, Ma'Aruf.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Jokowi Kabupaten Bogor Djaro Ade mengatakan bahwa program kerja nyata yang bersinergi dengan kaidah agama akan mampu menggerakkan roda pemerintahan.
"Program kerja yang akan datang akan menjadi tiga hal penting, yakni kaidah agama, teknologi, dan pembaharuan daerah," ujarnya.
"Sukarelawan itu juga mengucap janji pemenangan yang akan tetap membantu untuk memenangkan pasangan Jokowi/Ma'Aruf dalam perhelatan Pilpres 2019," kata Jokowi, di kawasan Industri Bogor Cemerlang, Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa.
Pada Pemilu 2014, Jokowi mengaku kalah telak di Kabupaten Bogor. Namun, pada tahun 2019, sukarelawan Jokowi harus lebih unggul daripada yang lainnya.
Pada pemenangan ini, kata Jokowi, sukarelawan harus mampun berkata apa adanya dan tidak menyebarkan isu berupa SARA maupun hoaks.
Selain itu, juga harus tetap mengedepankan nilai-nilai luhur dalam mencapai pemenangan yang murni.
Jokowi berpesan kepada sukarelawan tetap mengedepankan visi utama, yaitu "Program Kerja Nyata" yang tentunya dapat mengubah mental bangsa.
"Tapi terus jangan membumbui segala sesuatunya dengan hal-hal yang tidak jelas. Sukarelawan Jokowi harus berani mengedepankan sportivitas dan hal yang nyata, bukan kata si dia," katanya.
Pada program kerja nyata yang sekarang berjalan, menurut dia, sebenarnya cukup dirasakan oleh masyarakat karena semua kegiatan kementerian maupun daerah lebih mengarah pada pembangunan infrastruktur.
Pembangunan itu juga diikuti dengan adanya pemerintahan desa yang anggarannya lebih dari Rp100 Triliun. Hal ini tentunya dengan adanya hal tersebut masyarakat dapat lebih sejahtera.
Janji sukarelawan itu, antara lain, akan memperjuangkan Jokowi untuk dapat duduk kembali menjadi Presiden RI yang bersanding dengan calonnya, Ma'Aruf.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Jokowi Kabupaten Bogor Djaro Ade mengatakan bahwa program kerja nyata yang bersinergi dengan kaidah agama akan mampu menggerakkan roda pemerintahan.
"Program kerja yang akan datang akan menjadi tiga hal penting, yakni kaidah agama, teknologi, dan pembaharuan daerah," ujarnya.
Pewarta: Mayolus Dwiyanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018