Pakar: Fenomena split vote Prabowo-Gibran dan PDIP di kandang banteng

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Logo PDI Perjuangan. ANTARA/HO
Jakarta (ANTARA) - Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia mengungkapkan ada fenomena split ticket voting sehingga suara Prabowo-Gibran tinggi, sementara PDI Perjuangan justru unggul di "kandang banteng" Jawa Tengah.

Split ticket voting adalah fenomena yang terjadi ketika dalam satu waktu ada beberapa pemilihan sekaligus, lalu pemilih membuat pilihan yang berbeda untuk pemilihan yang berbeda itu.

"Fenomena terkait dengan perbedaan pilihan masyarakat dalam pemilu eksekutif maupun legislatif dapat dibaca melalui konsep split-ticket voting," ujar Alfath saat dihubungi ANTARA, Jumat.

Dalam konteks pemilu legislatif,  kata dia, Jawa Tengah memang merupakan kandang banteng atau penghasil suara terbesar bagi PDI Perjuangan pada pemilu. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari faktor historis, budaya, dan sosial yang melatarbelakanginya.

Namun, kata Alfath, dalam konteks pemilu eksekutif, kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah tak bisa terpisah dari citra Presiden RI Joko Widodo.

Menurut dia, mayoritas pemilih merasa masih memiliki kesamaan ideologi dengan PDI Perjuangan. Namun, suasana kebatinan rakyat yang menjadi pengikut setia Jokowi menilai orang nomor satu di Indonesia itu berada di pihak Prabowo-Gibran.

"Mereka pun cenderung memilihnya," katanya.

Hal senada juga disampaikan peneliti politik BRIN Wasisto Raharjo Jati yang melihat fenomena pembelahan suara antara pilihan parpol pada pileg dan pilihan pasangan calon pada pilpres.

"Pemilih loyalis ke partai, namun belum tentu kandidat dan pemilih pendukung pilpres belum tentu pilihan parpolnya sama," jelas Wasisto.

Wasisto melihat kondisi ini tak seperti pemilu sebelumnya yang terjadi penyeragaman suara di pileg maupun pilpres.

Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara nasional yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (11/3), pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Tengah sekitar 12.096.454 suara.

Sementara itu, di urutan kedua terdapat pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. yang memperoleh 7.827.335 suara dan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di urutan terakhir dengan perolehan 2.866.373 suara.

Baca juga: "Efek ekor jas" pada pesta demokrasi terakbar sepanjang sejarah
Baca juga: Golkar sebut faktor efek ekor jas Prabowo bantu tingkatkan suara


Di sisi lain, PDI Perjuangan unggul di delapan dari 10 daerah pemilihan (dapil) di Jawa Tengah. PDI Perjuangan hanya kalah tipis di dua dapil, yakni di Dapil Jateng II dan Dapil Jateng X, di dua dapil tersebut direbut oleh Partai Golkar.

Berikut ini perolehan suara PDI Perjuangan di 8 dapil di Jateng yang unggul:

Jateng I: 646.141 suara
Jateng III: 713.535 suara
Jateng IV: 707.065 suara
Jateng V: 774.282 suara
Jateng VI: 702.942 suara
Jateng VII: 386.049 suara
Jateng VIII: 569.783 suara
Jateng IX: 691.690 suara
Pewarta:
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tok! KPU RI sahkan suara Anies-Muhaimin unggul di Aceh Sebelumnya

Tok! KPU RI sahkan suara Anies-Muhaimin unggul di Aceh

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024