merasa turun kondisi mental saya
Jakarta (ANTARA) - Seorang anggota tim sukses calon legislatif (caleg) di Jakarta Barat bernama Vony Syahputra mengaku sering berhalusinasi karena kandidat yang diperjuangkannya, berdasarkan perhitungan suara sementara Pemilu 2024 , berpotensi besar tidak lolos.
"Saya tim sukses dari caleg dan juga paslon (capres-cawapres). Kebetulan hasil pemungutan suaranya (untuk sementara) kurang memuaskan dibandingkan dengan Pemilu 2019," kata Vony kepada wartawan usai mengikuti pemeriksaan kejiwaan di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa.
Vony mengaku susah tidur dan berhalusinasi usai pemungutan suara berlangsung.
"Pertama susah tidur, terus halusinasi. Ibaratnya kepikiran, kenapa bisa sampai seperti ini. Halusinasinya itu kalau sampai yang bersangkutan (caleg) tidak jadi?," kata Vony.
Vony mengaku, selama lima tahun (2019-2023) menjadi asisten kebutuhan warga kepada calon anggota legislatif itu sebelum berlaga di Pemilu 2024, selalu dipenuhi.
Baca juga: Legislator minta DKI tingkatkan faskes jiwa bagi peserta pemilu
"Selamat lima tahun, kebutuhan warga selalu kita sampaikan ke anggota legislatif itu mulai dari penebusan ijazah, pembangunan rumah ibadah dan kebutuhan-kebutuhan lain, selalu dipenuhi," kata Vony.
Vony mengaku dirinya mendapatkan informasi pemeriksaan kejiwaan tersebut dari salah satu grup WhatsApp.
"Saya dapat infonya dari grup WA. Saya sendiri juga merasa turun kondisi mental saya. Kalau ada pelayanan seperti ini, kenapa tidak (dimanfaatkan)," kata Vony.
Seorang anggota tim sukses lain bernama Mohammad Agil memperjuangkan seorang caleg pendatang baru.
Agil merasa perlu memeriksa kondisi kesehatan jiwanya setelah merasa gagal dalam pemilu kali ini.
Baca juga: Peserta Pemilu 2024 diajak cari bantuan saat hadapi tekanan mental
"Saya pengin tahu, kondisi diri saya bagaimana setelah pemilu. Bisa mengganggu kondisi saya atau bagaimana," kata Agil.
Pria berusia 56 tahun tersebut mengaku kelelahan dan kurang tidur sebelum hingga sesudah pemungutan suara berlangsung.
"Sering merasa kelelahan, susah tidur. Maka ke sini pengin konsultasi sama dokter," kata Agil.
Sementara itu, sejumlah anggota tim sukses caleg lainnya, juga mendaftar untuk konsultasi kesehatan mental di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Sari, Jakarta Barat itu.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Taman Sadi, dr Ngabila Salama mengatakan bahwa pihaknya membuka kuota konsultasi kesehatan mental bagi 100 orang dan 11 di antaranya yang sudah mendaftar adalah tim sukses caleg.
Baca juga: RSJ Islam Klender siap terapi caleg yang depresi akibat gagal terpilih
"Empat KPPS, 12 timses caleg, 50 masyarakat umum (ibu rumah tangga, ASN, tidak bekerja, mahasiswa, dan lainnya), 29 tenaga kesehatan dari berbagai instansi dan daerah," kata Ngabila.
Ngabila mengatakan program tersebut merupakan kerja sama RSUD Taman Sari, RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan Puskesmas Taman Sari.
"Kami berkolaborasi dengan RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan Puskesmas Taman Sari, membuat penyuluhan kesehatan jiwa sekaligus tes gratis untuk 100 masyarakat utamanya KPPS dan caleg, timses caleg, partisan pemilu dan sebagainya untuk mendeteksi gangguan jiwa," kata Ngabila.
Alat canggih
Lebih lanjut, Ngabila mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan dua unit alat canggih 'heart rate variability' (HRV) test yang dimiliki RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol.
"Interpretasi hasil akan disampaikan langsung oleh psikolog klinis dan psikiater RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol kepada setiap peserta yang melakukan selama tiga menit per orang," ujar Ngabila.
Baca juga: Antisipasi caleg stres, Jakbar tidak lakukan persiapan khusus
Pada keluhan ringan dan terkontrol, ucap Ngabila, akan diberikan perawatan sampai dengan sembuh, yakni sekitar tiga sampai dengan lima hari atau lebih cepat.
"Pada gangguan lebih akut dan berat akan dirujuk ke RS yang lebih tinggi dan fasilitas lengkap dan fasilitas rawat inap lebih lengkap, seperti RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan RSKD Duren Sawit," kata Ngabila.
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024