Semarang (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Ghulam Manar menilai tren politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024 masih tetap didominasi PDI Perjuangan.
"Tren di Semarang, selalu partai nasional yang dominan," katanya, saat FGD "Membaca Politik Tahun 2024 Jelang Pilwakot (Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota) Semarang", di Semarang, Jumat.
Menurut dia, Partai Demokrat yang juga beraliran nasionalis sempat memimpin di Kota Semarang saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun kemudian digeser PDI Perjuangan.
Sejak Pilkada 2010, kata dia, PDI Perjuangan terus konsisten memenangkan calon yang diusungnya, yakni Soemarmo, kemudian Hendrar Prihadi atau Hendi di pilkada berikutnya hingga sekarang.
Saat ini, Wali Kota Semarang dijabat oleh kader PDI Perjuangan, yakni Hevearita Gunaryanti Rahayu yang semula adalah wakil wali kota yang menggantikan Hendi setelah ditarik ke pusat.
"Pilwakot 2010-2019, PDI Perjuangan masih konsisten menang, perolehan tertinggi bisa mengalahkan kotak kosong. PDI Perjuangan masih jadi kunci pada Pilwakot Kota Semarang pada November 2024," katanya.
Mantan Ketua Bawaslu Jateng Fajar Saka mengatakan bahwa Semarang pernah mengalami pilkada dengan kotak kosong, ketika hanya satu calon petahana yang maju dan tidak ada kandidat lainnya.
Ia berharap tidak lagi terulang pilkada dengan kotak kosong, sebab dari sisi kepentingan publik untuk mendapatkan pimpinan yang terseleksi secara baik tidak terwujud dan masyarakat dirugikan.
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah Ade Usman mengingatkan para wartawan sebagai pekerja pers harus netral pada Pilwakot Kota Semarang.
"Kami PWI mengapresiasi dengan FGD ini yang menjadi bagian edukasi politik. Selain itu, juga untuk mengingatkan ternyata masih ada Pilkada setelah Pileg dan Pilpres ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Lembaga Survei Aksara juga merilis lima nama yang berpotensi maju sebagai calon pada Pilkada Kota Semarang, yakni Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai petahana.
Kemudian, AS Sukawijaya atau akrab disapa Yoyok Sukawi, Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, Ade Bhakti, dan Kriseptiana Hendrar Prihadi, istri wali kota sebelumnya.
Baca juga: PDIP Semarang tegaskan tetap solid dukung Ganjar-Mahfud
Baca juga: Sekjen PDIP dan istri Ganjar Pranowo safari politik di Semarang
Baca juga: PDIP optimistis Ganjar menang di Kota Semarang
"Tren di Semarang, selalu partai nasional yang dominan," katanya, saat FGD "Membaca Politik Tahun 2024 Jelang Pilwakot (Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota) Semarang", di Semarang, Jumat.
Menurut dia, Partai Demokrat yang juga beraliran nasionalis sempat memimpin di Kota Semarang saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun kemudian digeser PDI Perjuangan.
Sejak Pilkada 2010, kata dia, PDI Perjuangan terus konsisten memenangkan calon yang diusungnya, yakni Soemarmo, kemudian Hendrar Prihadi atau Hendi di pilkada berikutnya hingga sekarang.
Saat ini, Wali Kota Semarang dijabat oleh kader PDI Perjuangan, yakni Hevearita Gunaryanti Rahayu yang semula adalah wakil wali kota yang menggantikan Hendi setelah ditarik ke pusat.
"Pilwakot 2010-2019, PDI Perjuangan masih konsisten menang, perolehan tertinggi bisa mengalahkan kotak kosong. PDI Perjuangan masih jadi kunci pada Pilwakot Kota Semarang pada November 2024," katanya.
Mantan Ketua Bawaslu Jateng Fajar Saka mengatakan bahwa Semarang pernah mengalami pilkada dengan kotak kosong, ketika hanya satu calon petahana yang maju dan tidak ada kandidat lainnya.
Ia berharap tidak lagi terulang pilkada dengan kotak kosong, sebab dari sisi kepentingan publik untuk mendapatkan pimpinan yang terseleksi secara baik tidak terwujud dan masyarakat dirugikan.
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah Ade Usman mengingatkan para wartawan sebagai pekerja pers harus netral pada Pilwakot Kota Semarang.
"Kami PWI mengapresiasi dengan FGD ini yang menjadi bagian edukasi politik. Selain itu, juga untuk mengingatkan ternyata masih ada Pilkada setelah Pileg dan Pilpres ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Lembaga Survei Aksara juga merilis lima nama yang berpotensi maju sebagai calon pada Pilkada Kota Semarang, yakni Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai petahana.
Kemudian, AS Sukawijaya atau akrab disapa Yoyok Sukawi, Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, Ade Bhakti, dan Kriseptiana Hendrar Prihadi, istri wali kota sebelumnya.
Baca juga: PDIP Semarang tegaskan tetap solid dukung Ganjar-Mahfud
Baca juga: Sekjen PDIP dan istri Ganjar Pranowo safari politik di Semarang
Baca juga: PDIP optimistis Ganjar menang di Kota Semarang
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024