Jakarta (ANTARA) - Puluhan ibu-ibu rumah tangga serukan Indonesia damai di simpang jalan Imam Bonjol dekat kantor KPU, Jakarta pada Rabu.
Mereka datang sambil membawa bunga mawar, spanduk bertuliskan "Bangkit untuk Bersatu", "Damai Yuuk" dan bertuliskan "Save KPU".
Mereka juga menyanyikan lagu-lagu wajib nasional seperti "Satu Nusa Satu bangsa".
Mereka ingin mencontohkan kepada perempuan lain bahwa Indonesia masih sangat aman.
"Kami ingin memberi contoh kepada ibu-ibu lain bahwa tidak terjadi apa-apa di sini. Agar mereka tidak takut untuk beraktivitas" kata salah satu orator.
Menurut mereka para ibu-ibu banyak yang merasa ketakutan keluar karena sedang terjadi kericuhan, maka mereka mengajak ibu-ibu untuk dapat beraktivitas seperti biasanya.
Mereka yang melakukan aksi dengan ceria, sambil berencana mendatangi sejumlah tempat di Jakarta untuk mengajak perempuan tidak takut keluar rumah.
Para ibu rumah tangga ini mengatakan mereka adalah pihak yang cinta damai, cinta suasana kondusif, cinta persatuan Indonesia, tidak ingin dipecahkan, dan tidak ingin diprovokasi.
Mereka berharap perempuan Indonesia, agar tidak terpecah belah setelah Pemilu 2019.
Mereka datang sambil membawa bunga mawar, spanduk bertuliskan "Bangkit untuk Bersatu", "Damai Yuuk" dan bertuliskan "Save KPU".
Mereka juga menyanyikan lagu-lagu wajib nasional seperti "Satu Nusa Satu bangsa".
Mereka ingin mencontohkan kepada perempuan lain bahwa Indonesia masih sangat aman.
"Kami ingin memberi contoh kepada ibu-ibu lain bahwa tidak terjadi apa-apa di sini. Agar mereka tidak takut untuk beraktivitas" kata salah satu orator.
Menurut mereka para ibu-ibu banyak yang merasa ketakutan keluar karena sedang terjadi kericuhan, maka mereka mengajak ibu-ibu untuk dapat beraktivitas seperti biasanya.
Mereka yang melakukan aksi dengan ceria, sambil berencana mendatangi sejumlah tempat di Jakarta untuk mengajak perempuan tidak takut keluar rumah.
Para ibu rumah tangga ini mengatakan mereka adalah pihak yang cinta damai, cinta suasana kondusif, cinta persatuan Indonesia, tidak ingin dipecahkan, dan tidak ingin diprovokasi.
Mereka berharap perempuan Indonesia, agar tidak terpecah belah setelah Pemilu 2019.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019