Pemuda Sulbar diajak jaga persatuan setelah pemilu

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Dialog menghadirkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulbar H M Rahmat Sanusi (Tengah) untuk menjaga persatuan setelah pemilu di Mamuju, 22/5 (Antaranews/M Faisal Hanapi)
Mamuju (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulbar H M Rahmat Sanusi mengajak elemen pemuda agar ikut menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan setelah pemilu ini.

"Demokrasi yang telah usai digelar, berjalan dengan aman, damai dan lancar, hal itu karena peran semua pihak secara maksimal," kata Rahmat pada acara dialog yang digelar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Non Partisan (Jari Manis) Sulbar, di Mamuju, Rabu.

Dialog tersebut mengangkat tema "Bangkit dan Peran Pemuda dalam Mewujudkan Persatuan", menghadirkan nara sumber Kepala Badan Kesbangpol Sulbar, H. M. Rahmat Sanusi, Perwakilan Kodim 1418 Mamuju, Letda Infanteri Makmur, Perwakilan DPD KNPI Sulbar, Sulaiman Teddu dan cendikiawan muda Islam, Nur Salim Ismail.

Rahmat Sanusi mengatakan, jangan ada terprovokasi oleh isu akan adanya kemungkinan yang dapat menyeret kepada gerakan yang berdampak pada gejolak di tanah air, seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

"Apapun yang kita lalui, intinya adalah bersama-sama ingin membangun bangsa, dan tentu dalam demokrasi kita tetap mengedepankan semangat bangkit untuk maju, melalui semangat persatuan," ujarnya

Ketua LSM Jari Manis Sulbar, Ashari Rauf mengatakan, peran generasi muda sangatlah besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan pasca pemilu.

Oleh karena itu segenap elemen pemuda dan generasi bangsa perlu kiranya kembali mengambil spirit bangkit dan bersatu setelah pemilu.

Hal itu penting, sebab beberapa waktu yang lalu, terjadi perbedaan pandangan politik dan pilihan setelah pelaksanaan pemilu ini.

"Perlu kiranya kembali merajut dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai generasi bangsa," ujarnya.

Ia menyampaikan, tujuan pelaksanaan dialog tersebut selain memperingati Harkitnas, juga karena melihat situasi dan kondisi bangsa, utamanya setelah Pemilu 2019 yang berpotensi terjadi gejolak di sejumlah daerah.

Ia berharap, agar komitmen kaum muda ikut dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.

"Kita tidak boleh terpecah hanya karena perbedaan pilihan dan politik, namun perbedaan itu harus dirajut kembali, kita bangkit untuk bersama-sama bersatu dalam menjaga dan membangun daerah dan bangsa yang kita cintai ini," ucapnya.

Baca juga: Dicopot, Mantan Kepala Kesbanpol Sulbar Gugat Gubernur
Baca juga: Pengamat sebut masyarakat harus mulai berangsur dewasa berdemokrasi
Pewarta:
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Presiden Jokowi meninggalkan Istana Bogor Sebelumnya

Presiden Jokowi meninggalkan Istana Bogor

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS