Surabaya (ANTARA) - DPD Partai Golkar Kota Surabaya menyatakan telah berhasil merebut lima kursi di DPRD Kota Surabaya berdasarkan hasil rekapitulasi terakhir perolehan suara Pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jatim, Rabu.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan hasil perhitungan internal yang sumbernya berdasarkan data DA1 dan C1 untuk perolehan kursi di DPRD Surabaya tidak jauh berbeda dengan hasil rekapitulasi di KPU Surabaya.
"Dari perhitungan internal kami, untuk DPRD Surabaya partai Golkar berhasil mendapatkan lima kursi. Artinya ada penambahan jumlah kursi dibanding sebelumnya yang hanya empat kursi," katanya.
Adapun lima caleg Golkar yang dipastikan lolos adalah Pertiwi Ayu Krisna (daerah pemilihan/dapil 1), Lembah Setyowati Bakhtiar (dapil 2), Arif Fathoni (dapil 3), Aan Ainur Rofik (dapil 4) dan Akmarawita (dapil 5).
Dari lima caleg yang lolos tersebut, dua di antaranya merupakan caleg petahana yang saat ini masih menjadi anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019. Dua caleg ini adalah Pertiwi Ayu Krisna (Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya) dan Lembah Setyowati Bakhtiar (anggota Fraksi Golkar).
Adapun suara sah partai politik dan calon anggota legislatif berdasarkan rekapitulasi KPU Surabaya untuk Partai Golkar sebanyak 115.129 suara dengan perincian dapil 1 sekitar 19.802 suara, dapil 2 sekitar 23.236 suara, dapil 3 sekitar 25.103 suara, dapil 4 sekitar 22.640 suara dan dapil 5 sekitar 24.348 suara.
Saat ditanya jika ada kasus sengketa perolehan suara antar-caleg, Arif menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan secara resmi. Namun, lanjut dia, sesuai surat edaran DPP Partai Golkar, maka harus diselesaikan secara internal yakni melalui Mahkamah Partai Golkar.
Disinggung soal harapannya setelah dilantik, Arif mengatakan bahwa ke depannya Fraksi Golkar di DPRD Surabaya mampu menjawab keinginan partai, terutama menyangkut pelayanan kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsinya.
"Kami juga berharap fraksi kami bisa meraih posisi di unsur pimpinan karena sesuai data yang kami punya masih harus bersaing dengan tiga fraksi lainnya," katanya.
Arif menegaskan jika sampai saat ini partainya masih meyakini slogan lama bahwa "suara rakyat adalah suara Tuhan". Untuk itu, Golkar Surabaya akan tetap melayani masyarakat di antaranya, fasilitas pendidikan, jalan, infrastruktur, penerangan jalan dan lainnya.
"Kami akan mendukung pembangunan di Kota Surabaya yang sudah baik ini. Tentunya harus bisa menjawab apa yang diinginkan oleh masyarakat," katanya.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan hasil perhitungan internal yang sumbernya berdasarkan data DA1 dan C1 untuk perolehan kursi di DPRD Surabaya tidak jauh berbeda dengan hasil rekapitulasi di KPU Surabaya.
"Dari perhitungan internal kami, untuk DPRD Surabaya partai Golkar berhasil mendapatkan lima kursi. Artinya ada penambahan jumlah kursi dibanding sebelumnya yang hanya empat kursi," katanya.
Adapun lima caleg Golkar yang dipastikan lolos adalah Pertiwi Ayu Krisna (daerah pemilihan/dapil 1), Lembah Setyowati Bakhtiar (dapil 2), Arif Fathoni (dapil 3), Aan Ainur Rofik (dapil 4) dan Akmarawita (dapil 5).
Dari lima caleg yang lolos tersebut, dua di antaranya merupakan caleg petahana yang saat ini masih menjadi anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019. Dua caleg ini adalah Pertiwi Ayu Krisna (Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya) dan Lembah Setyowati Bakhtiar (anggota Fraksi Golkar).
Adapun suara sah partai politik dan calon anggota legislatif berdasarkan rekapitulasi KPU Surabaya untuk Partai Golkar sebanyak 115.129 suara dengan perincian dapil 1 sekitar 19.802 suara, dapil 2 sekitar 23.236 suara, dapil 3 sekitar 25.103 suara, dapil 4 sekitar 22.640 suara dan dapil 5 sekitar 24.348 suara.
Saat ditanya jika ada kasus sengketa perolehan suara antar-caleg, Arif menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan secara resmi. Namun, lanjut dia, sesuai surat edaran DPP Partai Golkar, maka harus diselesaikan secara internal yakni melalui Mahkamah Partai Golkar.
Disinggung soal harapannya setelah dilantik, Arif mengatakan bahwa ke depannya Fraksi Golkar di DPRD Surabaya mampu menjawab keinginan partai, terutama menyangkut pelayanan kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsinya.
"Kami juga berharap fraksi kami bisa meraih posisi di unsur pimpinan karena sesuai data yang kami punya masih harus bersaing dengan tiga fraksi lainnya," katanya.
Arif menegaskan jika sampai saat ini partainya masih meyakini slogan lama bahwa "suara rakyat adalah suara Tuhan". Untuk itu, Golkar Surabaya akan tetap melayani masyarakat di antaranya, fasilitas pendidikan, jalan, infrastruktur, penerangan jalan dan lainnya.
"Kami akan mendukung pembangunan di Kota Surabaya yang sudah baik ini. Tentunya harus bisa menjawab apa yang diinginkan oleh masyarakat," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019