pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

TKD mencatat peningkatan raihan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Anggota Satgas Anti Hoax TKD Jokowi-Ma'ruf Jawa Barat menunjukkan bukti penyebaran berita bohong di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (27/3/2019). (Dok Bagus Ahmad Rizaldi)
Cianjur (ANTARA) - Tim Kemenangan Daerah (TKD) Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Cianjur, Jawa Barat mencatat peningkatan raihan suara pasangan petahana yang mencapai 40 persen meskipun kalah dari pasangan 02 Prabowo-Sandi.

Ketua TKD Cianjur Royke Taufan Maulana, di Cianjur, Selasa, mengatakan berdasarkan hasil penghitungan resmi tingkat kabupaten, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat suara di atas target meskipun kalah dari pasangan Prabowo-Sandi.

"Hasil penghitungan resmi pada pleno KPU Cianjur yang berakhir hari ini, raihan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf meningkat hingga belasan persen dibandingkan Pemilu 2014," katanya lagi.

Angka tersebut, ungkap dia, menandakan adanya tingkat kepercayaan masyarakat terutama pemilih pemula pada pasangan yang dipastikan untuk kedua kalinya melenggang ke Istana Negara sebagai pemenang pada Pemilu 2019.

Ia menuturkan, pada Pemilu 2014, pasangan Jokowi-Kalla hanya meraih 28 persen suara warga Cianjur, sedangkan pada pemilu kali ini, angka tersebut meningkat hingga 12 persen lebih.

Meskipun diterpa berbagai kabar bohong dan isu tidak sedap termasuk dikaitkan dengan OTT Bupati Cianjur oleh KPK yang merupakan seorang kader Partai NasDem, tidak mempengaruhi pilihan warga Cianjur pada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Terlihat adanya peningkatakan perolehan suara pada Pemilu 2019 ini, membuat kader partai pendukung relawan dan simpatisan Cianjur, wajar jika menggelar syukuran atas hasil yang telah dicapai," katanya pula.

Bahkan, dia menyebutkan, selama kampanye, pasangan Jokowi-Ma'ruf tidak pernah melakukan kampanye akbar di Cianjur, hanya menghadiri peresmian alun-alun dan Harlah NU, tidak seperti pasangan laian yang sempat melakukan kampanye akbar beberapa kali.

"Kehadiran Jokowi ke alun-alun Cianjur, sebagai Presiden bukan sebagai calon. Sedangkan Ma'ruf datang ke Cianjur sebagai mantan Ketua MUI untuk memenuhi undangan Harlah NU. Kalau sempat menggelar kampanye, mungkin raihan suara angka lebih tinggi," katanya pula.
Pewarta:
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
MK: Penanganan sengketa Pemilu meliputi 11 tahap Sebelumnya

MK: Penanganan sengketa Pemilu meliputi 11 tahap

KPU: Putusan PHPU adalah kewenangan hakim MK Selanjutnya

KPU: Putusan PHPU adalah kewenangan hakim MK