pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Situng KPU: Jokowi-Ma'ruf sementara unggul 8,5 juta suara

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Arsip Siluet Ketua KPU Arief Budiman saat melakukan monitoring rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 melalui aplikasi Situng di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (20/4/2019). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama)
Jakarta (ANTARA) - Sistem Informasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum (Situng KPU) mencatat pasangan calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin sementara unggul 8.537.077 suara dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Laman resmi "www.pemilu2019.kpu.go.id" di Jakarta, Sabtu pukul 23.15 WIB, merekapitulasi Jokowi-Ma'ruf meraih 37.640.022 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 29.012.945 suara.

Baca juga: Situng KPU : PDIP sementara perolehan 19,7 persen suara

Dari data yang di-"input" ke dalam Situng KPU tercatat raihan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 56,40 persen berbanding 43,60 persen bagi Prabowo-Sandiaga dengan jumlah suara yang masuk mencapai 43,6 persen.

Progres data suara yang telah masuk berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) yakni 355.301 dari jumlah total 813.350 TPS.

Paslon nomor urut 01 itu unggul pada 21 provinsi dan luar negeri, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga menang pada 13 provinsi.

Baca juga: KPU tekankan Situng wujud transparansi

Situng bisa diakses secara bebas melalui laman "pemilu2019.kpu.go.id" dengan penghitungan suara dimutakhirkan secara berkala.

Sumber data yang dimasukkan ke Situng adalah formulir C1 atau hasil penghitungan tiap TPS yang dipindai dan diunggah ke sistem.

Penghitungan suara pada Situng yang seringkali disebut dengan "real count KPU" itu merupakan bentuk transparansi bagi masyarakat untuk turut memantau proses pemilu.

Walaupun demikian, data pada Situng tidak akan menjadi hasil resmi perolehan suara akhir. Penetapan rekapitulasi suara akhir tetap dilakukan berdasarkan penghitungan manual berjenjang dari kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, kemudian nasional.

Penghitungan manual di tingkat nasional sesuai jadwal semestinya telah dilakukan sejak Kamis (25/4), namun KPU menyatakan belum bisa memulai karena masih menunggu rekapitulasi dari provinsi.
Pewarta:
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2019
MPR ajak masyarakat hilangkan gesekan akibat perbedaan pilihan Sebelumnya

MPR ajak masyarakat hilangkan gesekan akibat perbedaan pilihan

Khofifah optimistis putusan MK tak ubah hasil Pilpres 2024 Selanjutnya

Khofifah optimistis putusan MK tak ubah hasil Pilpres 2024