pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Jokowi kirim utusan untuk bertemu Prabowo

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Jokowi akan kirim utusan untuk bertemu Prabowo. (Prisca Triferna)
Sudah, sudah
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan sudah mengirimkan utusan khusus untuk bertemu rival politiknya dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

"Sudah, sudah," kata Joko Widodo (Jokowi) saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait rencananya mengirimkan utusan untuk bertemu Prabowo Subianto.

Jokowi menyatakan hal itu ketika ia berkunjung ke pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu, untuk bertemu Ketua Umum TKN Erick Tohir dan tokoh pertelevisian Wishnutama.

Namun, Jokowi tampak tidak ingin menanggapi hal itu dengan lebih detail dan justru mempersilakan wartawan untuk menanyakannya kepada kubu Prabowo Subianto.

"Tanyakan langsung ke Pak Prabowo," ucap Jokowi, sambil tersenyum simpul.

Sementara itu Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto akan menerima Luhut Binsar Panjaitan sebagai utusan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo pada Minggu (21/4).

"Luhut Panjaitan akan bertemu Prabowo, saya dengar besok," kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi.

Dia mengatakan pertemuan keduanya akan berlangsung di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta pada Minggu (21/4).

Namun, Hashim enggan menjelaskan secara rinci isi pertemuan keduanya dan meminta awak media menanyakan kepada Luhut.

"Tanya kepada Pak Luhut, saya tidak tahu isi pertemuan itu apa saja," ujarnya.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Golkar sikapi pengelembungan suara Pemilu 2019 di Surabaya Sebelumnya

Golkar sikapi pengelembungan suara Pemilu 2019 di Surabaya

AHY: Kompetisi telah berakhir dan kini saatnya rekonsiliasi Selanjutnya

AHY: Kompetisi telah berakhir dan kini saatnya rekonsiliasi