Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menyikapi hasil hitung cepat pemilu 2019.
"Pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia supaya menyikapi situasi seperti ini dengan tenang, dengan baik. Toh pada akhirnya akan ada hasilnya, kenapa kita mesti buru-buru, tidak sabar dan seterusnya?" kata Moeldoko di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Kamis.
Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menurut sejumlah hasil hitung cepat beberapa lembaga unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Lembaga survei Indikator menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, 53,91 persen, sedangkan Prabowo-Sandi, 46,09 persen; Poltracking : 54,87 persen- 45,13 persen; Indobarometer: 54,32 persen - 45,68 persen; LSI Denny JA: 55,78 persen - 44,22 persen; SRMC: 54,86 persen - 45,14 persen; Litbang Kompas, 54,52 persen - 45,48 persen; CSIC-Cyrus 55,55 persen - 44,45 persen.
Namun hasil real count dari KPU baru akan diumumkan maksimal pada 22 Mei 2019 nanti.
"Kita bersepakat, konstitusi bersepakat menunjuk KPU menjadi sebagai sebuah lembaga independen, yang dipercaya segenap masyarakat, ya sudah ikuti saja. Jangan ada emosi emosi yang nantinya membangkitkan semangat, semangat, ini salah. Salah besar," tambah Moeldoko.
Untuk menjaga keamanan pasca pemilu, Moeldoko mengaku aparat keamanan sudah siap.
"Ya kalau aparat selalu siap karena skenario yang dikembangkan adalah pengalaman dari dulu sampai sekarang pada saat pemilu pasti biasa-biasa saja. Biasanya setelah masuk penghitungan mulai ada emosi yang terbangun dan seterusnya. Ini sudah diantisipasi dengan baik," ungkap Moeldoko.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak perlu takut maupun was-was.
"Tidak usah was-was, biasa saja, aman-aman saja. Kecuali kalo TNI Polri abai perlu takut, kita semuanya dalam keadaan siap dalam menghadapi situasi apapun," tambah Moeldoko.
Meski hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, namun Prabowo Subianto tanpa didampingi pasangannya Sandiaga Uno juga mendeklarasikan kemenangan berdasarkan perhitungan versi timnya yaitu sebesar 62 persen di lebih dari 320 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pernyataan itu dilanjutkan dengan aksi sujud syukur Prabowo dan tim kampanyenya.
"KPU akan menjalankan tugasnya secara profesional, saya yakin itu. Ada keluhan juga dari temen-temen atas hal hal di lapangan. Tapi saya sampaikan, jangan hanya complain. Pahami bahwa KPU juga menghadapi masalah, karena jumlah yang begitu banyak, ada kesalahan-kesalahan pasti akan diperbaiki," ungkap Moeldoko.
"Pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia supaya menyikapi situasi seperti ini dengan tenang, dengan baik. Toh pada akhirnya akan ada hasilnya, kenapa kita mesti buru-buru, tidak sabar dan seterusnya?" kata Moeldoko di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Kamis.
Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menurut sejumlah hasil hitung cepat beberapa lembaga unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Lembaga survei Indikator menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, 53,91 persen, sedangkan Prabowo-Sandi, 46,09 persen; Poltracking : 54,87 persen- 45,13 persen; Indobarometer: 54,32 persen - 45,68 persen; LSI Denny JA: 55,78 persen - 44,22 persen; SRMC: 54,86 persen - 45,14 persen; Litbang Kompas, 54,52 persen - 45,48 persen; CSIC-Cyrus 55,55 persen - 44,45 persen.
Namun hasil real count dari KPU baru akan diumumkan maksimal pada 22 Mei 2019 nanti.
"Kita bersepakat, konstitusi bersepakat menunjuk KPU menjadi sebagai sebuah lembaga independen, yang dipercaya segenap masyarakat, ya sudah ikuti saja. Jangan ada emosi emosi yang nantinya membangkitkan semangat, semangat, ini salah. Salah besar," tambah Moeldoko.
Untuk menjaga keamanan pasca pemilu, Moeldoko mengaku aparat keamanan sudah siap.
"Ya kalau aparat selalu siap karena skenario yang dikembangkan adalah pengalaman dari dulu sampai sekarang pada saat pemilu pasti biasa-biasa saja. Biasanya setelah masuk penghitungan mulai ada emosi yang terbangun dan seterusnya. Ini sudah diantisipasi dengan baik," ungkap Moeldoko.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak perlu takut maupun was-was.
"Tidak usah was-was, biasa saja, aman-aman saja. Kecuali kalo TNI Polri abai perlu takut, kita semuanya dalam keadaan siap dalam menghadapi situasi apapun," tambah Moeldoko.
Meski hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, namun Prabowo Subianto tanpa didampingi pasangannya Sandiaga Uno juga mendeklarasikan kemenangan berdasarkan perhitungan versi timnya yaitu sebesar 62 persen di lebih dari 320 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pernyataan itu dilanjutkan dengan aksi sujud syukur Prabowo dan tim kampanyenya.
"KPU akan menjalankan tugasnya secara profesional, saya yakin itu. Ada keluhan juga dari temen-temen atas hal hal di lapangan. Tapi saya sampaikan, jangan hanya complain. Pahami bahwa KPU juga menghadapi masalah, karena jumlah yang begitu banyak, ada kesalahan-kesalahan pasti akan diperbaiki," ungkap Moeldoko.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019