pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Investor dinilai masih "wait and see" hingga pengumuman kabinet

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) mengikuti debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A./pras.

Jakarta (ANTARA) - Investor dinilai masih akan menunjukkan sikap "wait and see" atau menunggu hingga pengumuman kabinet baru untuk mulai merealisasikan investasi.

Menurut pengamat ekonomi Fithra Faisal Hastiadi yang dihubungi di Jakarta, Rabu, hal itu dilakukan lantaran investor masih menunggu keputusan sektoral menteri-menteri di kabinet baru nantinya.

"Sikap 'wait and see' investor mungkin akan sampai pengumuman kabinet baru karena menunggu keputusan sektoral menteri-menterinya," katanya.

Kendati demikian, Fithra menyebut dengan hasil hitung cepat yang saat ini beredar, di mana petahana Presiden Jokowi dinyatakan unggul, investor sudah mendapat kepastian pemenang Pilpres.

Hal itu disebutnya telah membuat investor bisa memprediksi kebijakan petahana dan melakukan penyesuaian.

"Yang jelas mereka sudah dapat kepastian siapa pemenangnya. Mereka sudah tahu bagaimana kebijakannya dan tentu mereka sudah bisa menyesuaikan. Hanya mungkin sepertinya masih akan menunggu nama-nama menteri, setidaknya sampai nanti dilantik," katanya.

Fithra menjelaskan sikap "wait and see" investor sejatinya dilakukan dalam beberapa tahun terakhir bukan hanya karena menunggu pemenang Pilpres. Ia menyebut sikap itu dilakukan lantaran masih ada kebijakan pemerintah yang terkesan tidak konsisten.

"Ada kebijakan dengan inkonsistensi yang cukup besar. Faktor itu juga yang membuat mereka semakin menunggu," tuturnya.

Berdasar hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, hitung riil belum dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).


Baca juga: Pengamat: Kedua capres jangan bertumpu pada investasi dari satu negara
Baca juga: Jika Jokowi kembali terpilih Jonan berharap investasi lebih baik

 

Pewarta:
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Malaysia ingin adopsi masa tenang pemilu Indonesia Sebelumnya

Malaysia ingin adopsi masa tenang pemilu Indonesia

TKN: Prabowo Subianto minta hentikan aksi damai di MK Selanjutnya

TKN: Prabowo Subianto minta hentikan aksi damai di MK