Ini sangat menarik sesuai dengan keberagaman yang ada di sini dan tentu membangkitkan semangat untuk datang ke TPS
Padang, (ANTARA) - Petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 Kelurahan Belakang Pondok, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat mengenakan pakaian adat Minang, Tionghoa dan India untuk menarik minat masyarakat menyalurkan hak pilih mereka pada pemilu presiden dan pemilu legislatif 2019.
Lurah Belakang Pondok, Aidil Zulhani di Padang, Rabu mengatakan hal ini sengaja dilakukan karena kelurahan ini warganya heterogen, yang dihuni suku Minang, etnis Tionghoa dan keturunan India.
Di wilayah ini jumlah masyarakat sebanyak 1.400 orang yang terdiri atasi 60 persen etnis Tionghoa, 30 persen orang Minang dan 10 persen keturunan India.
"Kami mengangkat tema pemilih aman dan damai dalam mewujudkan Bhineka Tunggal Ika. Sesuai semboyan meski berbeda tapi tetap satu. Konsep ini juga untuk meningkatkan jumlah pemilih," ujar dia.
Menurut dia keberagaman dalam kehidupan sehari-hari ini coba dituangkan dalam konsep TPS 02 Belakang Pondok. TPS ini dihias dengan puluhan lampion.
Sementara petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan beragam baju adat mulai dari baju adat Minang dengan selendang adat Koto Gadang digunakan oleh Ketua KPPS , ada yang menggunakan Sari dan ada juga yang mengenakan baju adat Tionghoa.
Ia mengatakan di TPS 02 Belakang Pondok ini jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 290 pemilih. Selain itu juga terdapat tiga orang pemilih pindahan.
Sementara seorang pemilih Syifa yang merupakan pemilih muda mengaku senang datang ke TPS 02 Belakang pondok yang dihias secara khusus dan menggambarkan keberagaman budaya yang ada di sini.
“Ini sangat menarik sesuai dengan keberagaman yang ada di sini dan tentu membangkitkan semangat untuk datang ke TPS,” kata dia.
Baca juga: KPU Padang gelar deklarasi pemilu damai
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019